3 Hasil Penelitian MUI di Mahad Al Zaytun Sebut Indikasi NII, Syekh Panji Gumilang: Fitnah
MUI bakal mendatangi Pondok Pesantren Al Zaytun pertengahan bulan ini.-MUI-radarcirebon.com
3. Hubungan Historis
Menurut tim penelitian MUI, hubungan antara NII KW IX dengan kelahiran Mahad Al Zaytun tidka bisa dilepaskan satu sama lain.
Sebab, NII KW IX dengan Mahad Al Zaytun merupakan satu bagian di dalamnya. MUI mengklaim bahwa penelitian tersebut dilakukan beberapa bulan, baik di dalam mapun luar dari lingkungan pesanteren.
Syekh Panji Gumilang: Fitnah
Di sisi lain, Pendiri Mahad Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang menyebut ada yang ingin rebut pondok pesantren di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu tersebut.
Dalam upaya merebut kepemilikan Mahad Al Zaytun, kata Syekh Panji Gumilang, mereka melontarkan tuduhan hingga beragam fitnah.
Padahal, tujuan utama dari kelompok ini, sangat jelas. Yakni, ingin merebut Mahad Al Zaytun beserta aset dan kepemilikannya.
“Ini gara-gara mau ngambil Al Zaytun, kemudian membuat fatwa macam-macam. Semua yang kalian tetapkan itu, bohong belaka,” kata Syekh Panji Gumilang, saat taushiyah usai salat Jumat pekan lalu.
BACA JUGA:LUAR BIASA! Mahad Al Zaytun Tiru Cara Nabi Yusuf, Simpan Beras Bisa Tahan 7 Tahun
Syekh Panji Gumilang menyebutkan, lembaga pendidikan yang dipimpinnya memang menggiurkan dari sisi aset dan keuangan.
Misalnya, mendapatkan bantuan operasional sekolah (BOS). Nilainya memang besar. Diduga, itulah landasan mereka ingin menguasai Al Zaytun.
“Apakah itu yang dijadikan dasar, supaya bisa diambil. Nanti dapat BOS. Ditilep. Di kampus yang dituduh macem-macem ini, 1 sen pun biaya itu on track. Tidak ada yang out of track,” tegas Syekh Al Zaytun.
Ditambahkan, mereka yang melihat besar dari luar itu, tidak mengetahui pembiayaan seluruhnya. Yang satu bulan saja bisa menghabiskan Rp 10 miliar.
BACA JUGA:LIHAT! Penampakan Wali Songo Versi AI, Sangat Kharismatik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: