Kemenag Jabar Soal Kontroversi di Mahad Al Zaytun: Jadi Hanya Tidak Lazim

Kemenag Jabar Soal Kontroversi di Mahad Al Zaytun: Jadi Hanya Tidak Lazim

Kepala Kanwil Kemenag Jabar, Ajam Mustajam saat berkunjung ke Mahad Al Zaytun dan menyampaikan bahwa pondok pesantren tersebut hanya tidak lazim dan bukan berarti menyimpang..-LKM Rahmatan Lil Alamin-radarcirebon.com

BACA JUGA:Tambak Nganggur, Mau Cuan? Mari Beralih Budidaya Ikan Nila Salin

"Secara pribadi syekh terbuka. Apa yang menjadi kontrioversi di masyarakat, kami diskusi," tandasnya.

Kembali ditekankan Ajam, bahwa yang terjadi dan biasa dilaksanakan di Al Zaytun sebatas hal yang tidak lazim.

"Sekali lagi saya katakan, sesuatu yang tidak lazim. Tapi setelah kami ngobrol diskusi panjang lebar, ternyata adzan dan solat itu sudah dilaksanakan jauh-jauh hari sebelumnya. Hanya baru terekspos belakangan ini," bebernya.

Saat berkunjung ke Mahad Al Zaytun, kepala Kanwil Kemenag Jabar bersama kepala Kantor Kemenag Indramayu dan jajaranya diajak melihat lingkungan pesantren.

BACA JUGA:Gara-gara Berita, Pak Harto Naik Heli ke Mahd Al Zaytun, Tepat di Ultah Ibu Tien, Ini yang Terjadi

Kemudian berkunjung ke Desa Sidadadi, Kecamatan Haurgeulis yang akan menjadi usaha pertanian terpadu dari Al Zaytun.

Dari kunjungan tersebut, kemudian dilanjutkan ke PT Pelabuhan Samudra Biru Mangun Kencana yang merupakan galangan kapal di bawah LKM Rahmatan Lil Alamin.

Galangan kapal tersebut memproduksi kapal ukuran besar dengan tonase 600 gross ton yang akan menjadi sumber perikanan bagi Mahad Al Zaytun.

Sampai dengan saat ini, galangan kapal tersebut sudah memproduksi 2 unit kapal dan akan terus bertambah seiring diselesaikannya pembangunan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: