Pembuat Replika Paksi Naga Liman: Kalau Tidak Setuju, Setelah Selesai Dibongkar, Monggo
Pembuat patung replika Kereta Paksi Naga Liman, Surya Suryawan.-Dedi Haryadi-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM – Seniman pembuat patung replika Kereta Paksi Naga Liman menanggapi polemik terkait pembangunan yang dilakukan di Lapangan Kebumen, Kota CIREBON. Termasuk adanya masalah perizinan hingga dipersoalkan oleh sejarawan.
Seniman pembuat patung, Surya Suryawan mengaku, dirinya hanya diminta untuk membuat patung replika Kereta Paksi Naga Liman oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cirebon.
“Saya nih diminta tolong oleh Kasi Kemenag. Tanggal 3 itu ada deklarasi Cirebon sebagai kota multikultural. Waktu itu, digodok ide terkait apa yang akan dilakukan agar tidak sekadar seremoni belaka,” kata Surya, kepada radarcirebon.com.
Dari perbincangan itu, kata Surya, disimpulkan bahwa butuh sesuatu yang monumental. Akhirnya, terpikir ke Kereta Paksi Naga Liman.
BACA JUGA:Oh Ternyata, di Mahad Al Zaytun Semua Dimuliakan, Termasuk Sampah Sekalipun
“Terbesit ide untuk membangun replika patung ini. Saya fokus di karya. Kalau ada masalah apapun, perizinan, menurut saya tidak penting," tegasnya.
Surya mengungkapkan, spirit dirinya sebagai orang Cirebon, hanya menghadirkan sesuatu yang bermanfaat. Sekaligus menunjukkan kepada publik simbol multicultural di Cirebon dalam wujud nyata.
“Kalau tidak setuju, setelah selesai silakan dibongkar, dihancurkan, monggo,” tegas Surya, saat ditemui di Lapangan Kebumen.
Kritik dari Sejarawan
Sebelumnya diberitakan, pembangunan monumen multikultural replika Paksi Naga Liman oleh Kementerian Agama Kota Cirebon di Lapangan Kebumen, menuai kritik dari sejarawan Cirebon.
BACA JUGA:EKSKLUSIF: Jawaban Syekh Panji Gumilang Soal Tuduhan NII di Al Zaytun: Ucapkan Saja Dadah
Sejarawan Cirebon, Drs R Subagdja Martawijaya mengatakan, pembangunan patung Paksi Naga Liman di Lapangan Kebumen ternyata belum memiliki izin.
Setelah ditelusuri, ternyata belum ada perizinan yang ditempuh oleh pelaksana pembangunan maupun yang menginisiasi.
“Pembangunan yang berlokasi di Lapangan Kebumen Cirebon ini, belum mendapat izin dari Pemerintah Kota Cirebon,” kata alumni Unpad Bandung tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: