Gempa Bumi Tektonik di Tenggara Kota Cirebon, BMKG Sebut Terjadi Beruntun, Akibat Aktivitas Sesar

Gempa Bumi Tektonik di Tenggara Kota Cirebon, BMKG Sebut Terjadi Beruntun, Akibat Aktivitas Sesar

Gempa bumi tektonik di tenggara Kota Cirebon terjadi karena aktivitas sesar.-BMKG-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa bumi tektonik terjadi di 11 kilometer sebelah Tenggara Kota CIREBON sebanyak 2 kali.

Gempa bumi tektonik terjadi dua kali yakni pada pukul 06.20 WIB dengan kekuatan 2,9 magnitudo dan pukul 07.25 WIB dengan kekuangan 3,2 magnitudo.

Menurut BMKG, kejadian gempa bumi tersebut berpusat di darat yakni pada koordinat 6.78 LS dan 108.62 BT pada kedalaman 5 km.

Kemudian episenter gempabumi kedua terletak pada koordinat 6.79 LS dan 108.62 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 11 km Tenggara Kota Cirbeon, Jawa Barat pada kedalaman 7 km.

BACA JUGA:Komplek Candi Batu Jaya Karawang, Usianya Lebih Tua dari Borobudur

Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto menjelaskan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cirebon.

Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan  di wilayah Kota Cirebon dengan Skala Intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).

Di Palimanan dengan Skala Intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut.

BACA JUGA:Selain Gempa Bumi, Warga Buntet Cirebon Dengar Dentuman sampai 9 Kali

“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” kata Hartanto dalam keterangan tertulis.

Dia juga meminta warga memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.

Seperti diketahui, kejadian gempa bumi tersebut disertai dengan dentuman yang membuat warga Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura sempat panik.

Salah seorang warga, Wandi mengungkapkan, diperkirakan ada 9 kali dentuman yang belum diketahui sumbernya sebelum terjadi goncangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: