Soal Salam Havenu Shalom Aleichem, Syekh Panji Gumilang: Itu Bukan Lagu Yahudi, Lagunya Orang Ibrani

Soal Salam Havenu Shalom Aleichem, Syekh Panji Gumilang: Itu Bukan Lagu Yahudi, Lagunya Orang Ibrani

Salam Shalom Aleichem dijelaskan oleh Syekh Panji Gumilang.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Syekh Panji Gumilang menyampaikan penjelasan terkait sejumlah polemik di Mahad Al Zaytun yang ramai belakangan ini.

Salah satunya mengenai lagu dan salam Havenu Shalom Aleichem yang belakangan menjadi kontroversi, bahkan sudah dilabeli haram.

Terkait itu, Syekh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang menegaskan bahwa itu bukanlah lagu atau salam Yahudi seperti yang disebutkan orang.

Tetapi, lagu masyarakat Ibrani. Yang memiliki arti sama dengan Assalamualaikum, punten dan beragam sapaan lain yang biasa dipakai masyarakat.

BACA JUGA:KERAS! Kata-kata Rio Ferdinand Ketika Membela Cristiano Ronaldo

"Sekali-kali berbahasa Ibrani, jangan Bahasa Arab terus. Gitu saja kok repot," kata Syekh Al Zaytun menyampaikan penjelasannya.

Sebelumnya, penjelasan dari syekh pernah disampaikan dalam beberapa kesempatan. Yang terbaru, kepada Tim Liputan 6 yang mewawancarai secara langsung.

"Itu bukan lagu Yahudi, lagunya orang Ibrani. Sama dengan Assalamualaikum. Sama dengan punten. Sama dengan selamat pagi, selamat siang. Sama dengan sampurasun. Sama dengan Rahayu Ingkang Pinanggih," tegasnya.

Karena itu, dirinya hanya bermaksud sesekali menggunakan salam tersebut. Tanpa menggantikan Assalamualaikum.

BACA JUGA:TERUNGKAP! Tabayun ke Syekh Panji Gumilang Belum Dilakukan, Tapi Sudah Heboh Disebut Tidak Kooperatif

Oleh karena itu, syekh menegaskan bahwa apa yang dilaksanakan di Al Zaytun adalah sesuai dengan Alquran. Karenanya, tidak bisa dijadikan acuannya adalah apa yang menjadi reaksi di masyarakat.

"Ya jangan mengikuti publik. Ini kita menjalankan apa yang ada di Alquran. Qola Rasulullah shallallahu alaihi wasallam," tegasnya.

Pada kesempatan lain, Syekh Panji Gumilang mengklarifikasi terkait beragam tudingan termasuk soal dirinya tidak kooperatif kepada tim investigasi Al Zaytun yang dibentuk Gubernur Jabar.

Menurut syekh, apa yang terjadi dalam pertemuan tersebut adalah kesepakatan terkait proses tabayun dilakukan di Mahad Al Zaytun, bukan di Gedung Sate.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: