Satpol PP Indramayu Respons Info Kapal Al Zaytun Mau Turun ke Laut: Bangunan Masih Digembok
Galangan kapal Al Zaytun masih digembok Satpol PP Indramayu, di tengah kabar akan adanya peluncuran kapal ke lautan. -Humas Satpol PP Damkar Indramayu-radarcirebon.com
INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Kepala Satpol PP Indramayu, Teguh Budiarso merespons informasi berkaitan rencana kapal Mahad Al Zaytun yang akan melakukan uji coba dan turun ke laut.
Ditegaskan Teguh, sampai dengan saat ini, Senin, 10, Juli 2023, bangunan dari PT Pelabuhan Samudra Biru Mangun Kencana masih digembok. "Itu artinya tidak boleh ada aktivitas," kata Teguh, kepada radarcirebon.com.
Dia menambahkan, setelah mendapat informasi itu, petugas Satpol PP Indramayu juga mengecek ke lokasi. Namun, di sana tidak ditemukan aktivitas.
Karenanya, dia berpesan agar para pihak mematuhi peraturan. Sebab, galangan kapal milik Al Zaytun sampai dengan sekarang masih digembok dan disegel karena belum menyelesaikan izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
Sementara berkaitan dengan izin pembangunan kapal, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan dinas terkait. Namun, karena ukurannya di atas 30 gros ton (GT), sehingga perizinannya di kementerian.
Tetapi, ketika akan dilakukan uji coba atau mulai masuk ke lautan. Tentu saja perlu ada pemberitahuan ke pemerintah daerah selaku kepanjangan tangan pusat.
Berkaitan dengan rencana diturunkannya 2 unit kapal Mahad Al Zaytun disiarkan oleh kanal resmi pondok pesantren tersebut.
Syekh Panji Gumilang menyatakan, kemungkinan dalam beberapa hari mendatang, kapal nomor 1 dan 2 akan mulai melakukan uji coba.
BACA JUGA:Sepeda Listrik 'Meresahkan', Dipakai Anak-anak ke Jalan Raya, Simak Aturan Berkendara Berikut Ini
"Dalam beberapa hari ke depan ini, kapal 1 dan 2 akan turun ke laut. Inreyen untuk menguji ada gerakan apa, goncangan. Mesin apa ada getaran yang mengganggu kapal kita. Sampai semuanya bisa melaut dengan baik," katanya.
Seperti diketahui, Kapal Nomor 1 diberinama Gunung Surowidi dengan perizinan atas nama Syekh Panji Gumilang. Dan yang kedua adalah Gunung Pulosari dengan dokumen perizinan atas nama istri dari Syekh Al Zaytun.
Keduanya adalah kapal penangkap ikan dengan bobot 300 dan 600 gross ton yang akan beroperasi hingga ke lautan di Indonesia timur.
Peluncuran kedua kapal tersebut seolah menyambut kapal ketiga yakni Kanjeng Ratu Kalinyamat yang akan dibangun di galangan kapal PT Pelabuhan Samudra Biru Mangun Kencana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: