Bisa Sebabkan Kanker, WHO Batasi Konsumsi Harian Pemanis Buatan

Bisa Sebabkan Kanker, WHO Batasi Konsumsi Harian Pemanis Buatan

Ilustrasi pemanis-Pixabay-

WHO menyatakan penilaian dampak kesehatan dari pemanis non-gula aspartam dirilis atas kajian Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) beserta Komite Pakar Gabungan tentang Bahan Aditif Pangan (JECFA) WHO dan FAO.

Mengutip bukti terbatas untuk karsinogenisitas atau proses pembentukan kanker pada manusia, IARC menggolongkan aspartam sebagai kemungkinan karsinogenik bagi manusia (IARC Group 2B) dan JECFA menyatakan asupan harian yang dapat diterima ialah sebesar 40 mg per kg berat badan.

BACA JUGA:Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris, Kapolri Berikan Penghargaan ke Polisi Teladan

Aspartam adalah pemanis buatan yang bersifat kimia dan banyak digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman sejak dekade 1980-an.

Termasuk minuman diet, permen, gelatin, es krim, produk susu seperti yogurt, sereal sarapan, pasta gigi, dan obat-obatan seperti obat batuk dan vitamin kunyah.

“Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian secara global. Setiap tahun, satu dari enam orang meninggal karena kanker," kata Director of the Department of Nutrition and Food Safety WHO Dr. Francesco Branca.

Ia mengatakan, ilmu pengetahuan terus berkembang untuk menilai kemungkinan faktor pemicu kanker, dengan harapan dapat mengurangi jumlah kasus kematian akibat kanker dan jumlah korban manusia.

BACA JUGA:Giliran Taurat dan Alkitab Dibakar, Kongres Yahudi Eropa dan Presiden Israel Geram

“Kajian aspartam ini menunjukkan bahwa meskipun keamanan bukan perhatian utama pada dosis yang biasa digunakan, ada efek potensial yang ditemukan. Ini perlu diselidiki melalui penelitian yang lebih banyak dan lebih baik," ujarnya.

Dalam rilis tersebut disampaikan IARC dan JECFA melakukan tinjauan independen, namun saling melengkapi untuk menilai potensi bahaya karsinogenik dan risiko kesehatan lain yang terkait dengan konsumsi aspartam.

Tinjauan independen tersebut adalah kali pertama IARC mengevaluasi aspartam dan kali ketiga untuk JECFA.

"Setelah meninjau literatur ilmiah yang tersedia, evaluasi mencatat keterbatasan bukti yang tersedia untuk kanker dan efek kesehatan lainnya," katanya.

BACA JUGA:Paguyuban Asep Sedunia Berkumpul di Garut, Ridwan Kamil: Selalu Berikan Manfaat

IARC menggolongkan aspartam sebagai kemungkinan karsinogenik bagi manusia (Grup 2B) berdasarkan bukti terbatas untuk kanker pada manusia, khususnya untuk karsinoma hepatoseluler yang merupakan jenis kanker hati.

Ada juga bukti terbatas untuk kanker pada hewan percobaan dan bukti terbatas terkait kemungkinan mekanisme penyebab kanker.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase