TERUNGKAP! Alasan Ujang Busthomi Memerangi Dukun Santet, Rumah Dibakar Banaspati, Diancam 7 Hari Lagi Mati

“Dilempar dengan jin-nya dia, sampai mental ke tembok. Perang lagi. Terjadi ledakan lagi. Di malam ke tujuh, dia membawa bola api. Tapi entah apa yang terjadi, 3 hari kemudian, paranormal tersebut meninggal,” ungkapnya.

BACA JUGA:Sawadee Kha! 2 Mahasiswa Asal Thailand Belajar Budaya dan Bahasa di STMIK IKMI Cirebon

Ternyata cobaan belum berhenti. Waktu itu, Kang Ujang Bushtomi sudah mulai ramai mendapatkan porsi pemberitaan. Sehingga dirinya juga diundang pada beberapa acara televisi di Jakarta.

Rupanya itu, memicu berdatangannya dukun santet. Kali ini, paranormal perempuan yang bisa terbang mendatangi rumahnya.

“Ini bukan cerita ngarang. Saya pernah dibegitukan, diancam. Jadi cerita ini saya alami sendiri, bukan mengarang,” tandasnya.

Karena itu, Kang Ujang Busthomi merasakan sendiri bagaimana mendapatkan serangan dukun santet. Dirinya pun kewalahan. Lalu, bagaimana dengan masyarakatan awam.

BACA JUGA:Mau ke Sumedang lewat Tol Cisumdawu? Jangan Lupa Gerbang Tol Paseh Belum Selesai

“Ketika saya mendatangi dukun santet, emang pernah mengalami sendiri. Dulu belum ada medsos, youtube lainnya. Kalau ada di-shooting pasti bagus itu pertarungannya,” tuturnya.

Kang Ujang mengaku prihatin dengan ulah dukun santet, karena banyak orang sakit dan tidak tahu apa sebenarnya penyakit yang diderita. Tapi ternyata disantet.

“Orang yang menggunakan santet sangat tidak gentle man karena main belakang. Media-media jin dan setan yang mereka utus untuk menyerang target,” ungkapnya.

Jadi, misi untuk memerangi dukun santet bukan mengada-ngada. Karena pernah head to head secara langsung dengan mereka.

BACA JUGA:Besok Tahun Baru Islam, Inilah Jadwal Puasa Sunnah yang Dianjurkan Pada Bulan Muharram

“Rumah saya pernah kebakaran karena dikirim banaspati. Untung di rumah tidak ada siapa-siapa. Malam Jumat Kliwon lagi,” tuturnya.

Kadang-kadang, Kang Ujang Busthomi mengaku tidak memahami alasan para dukun santet itu menyerang dirinya. Padahal, apa yang dilakukan sebatas membantu mayarakat untuk sembuh dari sakit yang diderita.

Sumber: