BIJB Kertajati Ingin Tangkap Potensi Penumpang dari Brebes hingga Tegal, Ini yang akan Dilakukan

BIJB Kertajati Ingin Tangkap Potensi Penumpang dari Brebes hingga Tegal, Ini yang akan Dilakukan

Bandara Kertajati diharapkan dapat meningkatkan potensi penumpang dari cacthmen area seperti Brebes dan Tegal.-Baehaqi-radarcirebon.com

MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM – Manajemen PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Perseroda, ingin menangkap potensi penumpang dari wilayah barat Jawa Tengah (Jateng) seperti Brebes dan Tegal.

Kendati demikian, untuk bisa menggarap penumpang dari wilayah yang berdekatan dengan Cirebon, perlu dipikirkan sarana transportasi ke Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka.

Executive General Manager PT BIJB, Nuril Huda menjelaskan, wilayah Jateng bagian barat memang catchment area dari Bandara Kertajati.

Tapi diakui bahwa untuk menangkap  potensi itu, perlu adanya sarana transportasi darat dari Brebes dan Tegal ke Bandara Kertajati di Majalengka.

BACA JUGA:Jasad ABK Asal Depok Ditemukan, Korban Tenggelam Kapal Nelayan Bunga Jaya di Perairan Laut Cirebon

“Memang dalam menangkap itu dengan memudahkan sarana transportasi daratnya ke bandara, dalam artian ke Kertajati,” kata Nuril Huda, kepada radarcirebon.com, Kamis, 20, Juli 2023.

Ditambahkan dia, langkah yang dilakukan adalah kordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). 

Bahkan, ada rencana untuk dibuatkan feeder atau kendaraan pengumpan. Akses angkutan umum ini diperlukan, karena secara jarak memang lebih dekat daripada bandara lainnya.

“Kalau sarana transportasi daratnya susah mereka pasti ke Cengkareng ketimbang ke Kertajati. Ini kita juga lagi mencoba koordinasi dengan dinas perhubungan,” katanya.

BACA JUGA:KABAR GEMBIRA, Beli Tiket Kereta Api Kini Bisa Rombongan, Begini Syaratnya

Angkutan tersebut bisa dari Tegal atau Brebes ke Cirebon. Kemudian disiapkan feeder dari Cirebon untuk menuju ke Bandara Kertajati.

Tapi, sistem transportasi untuk penumpang dari wilayah Brebes dan Tegal masih akan dikaji kembali. Pada prinsipnya, PT BIJB mencoba supaya penumpang dari catchment area memang ke Bandara Kertajati.

“Ini beda dengan umoh. Kalau untuk umrohkan mereka kolektif, berangkatnya bersama-sama nah itu kita sudah melakukannya juga tapi tidak terlalu menjadi isu untuk trasportasi daratnya karena mereka barengan. Nah yang menjadi isu adalah untuk pesawat reguler karena mereka berangkat sendiri-sendiri,” bebernya.

Sementara itu, Pemerhati Aviasi, Alvin Lie menilai bahwa Bandara Kertajati perlu mengoptimalkan penumpang dari wilayah tangkapannya. Sebab, bila hanya mengandalkan dari Bandung sebagai target utama, jumlah penumpang Bandara Husein Sastranegara sangat kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: