Kurang Hotel dan Pusat Belanja, Ekosistem di Sekitar Bandara Kertajati Jauh Ketinggalan, Pemda Kena Sindir

Kurang Hotel dan Pusat Belanja, Ekosistem di Sekitar Bandara Kertajati Jauh Ketinggalan, Pemda Kena Sindir

Ekosistem di sekitar Bandara Kertajati Majalengka jauh ketinggalan.-Baehaqi-radarcirebon.com

MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM – Tol Cisumdawu digadang-gadang bakal menjadi faktor yang dapat membantu meningkatkan traffic penerbangan di Bandara Kertajati MAJALENGKA.

Kendati demikian, ekosistem pendukung Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dianggap tertinggal dan selama ini tidak diperkaya.

Hal itu dikatakan pemerhati penerbangan, Alvin Lie yang pesimis bahwa Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan menjadi satu-satunya faktor yang membuat warga Bandung mau untuk terbang dari Bandara Kertajati.

“Pemerintah melihat setelah dioperasikannya Tol Cisumdawu akan memudahkan warga Bandung untuk terbang dari dan ke Bandara Kertajati. Saya tidak yakin,” kata Alvin Lie, kepada radarcirebon.com, belum lama ini.

BACA JUGA:Paket Komplit! Jambret HP di Jl Sisingamangaraja Cirebon Ditangkap Bersama 2 Penadah, Korban Sempat Terseret

Alvin Lie juga tidak yakin, setelah Bandara Husein Sastranegara ditutup, lantas warga Bandung serta merta pindah ke Bandara Kertajati.

Yang terjadi dikhawatirkan seperti dulu lagi. Yakni, warga Bandung memilih ke Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma. “Tidak menutup kemungkinan seperti dulu-dulu,” kata Alvin.

Menurutnya, jalan tol bukan satu-satunya. Ada persoalan lain di sekitar Bandara Kertajati yakni ekosistem yang jauh tertinggal.

“Ekosistem di Bandara Kertajati sejak bertahun-tahun tidak diperkaya. Masih jauh ketinggalan. Misalnya untuk hotel, tempat makan dan tempat belanja,” katanya.

BACA JUGA:Orang Tua Santri Al Zaytun Mulai Mengeluh

Belum lagi sarana transportasi ke Bandung dan sekitarnya. Ini merupakan faktor penting, karena tidak mungkin penumpang harus membawa kendaraan pribadi.

 “Apakah akan ada taksi-taksi yang mangkal di Kertajati atau tidak. Angkutan lanjutan ini sangat penting,” tandasnya.

Kembali ke soal ekosistem yang menunjang bandara, Alvin Lie menyinggung pemerintah daerah di sekitar Bandara Kertajati yang kurang melakukan promosi.

Padahal, aspek promosi dari potensi yang dimiliki menjadi sangat penting. Sehingga menghadirkan daya tarik baru orang untuk datang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: