Tol Cisumdawu Ternyata Solusi untuk Banyak Masalah Termasuk BIJB Kertajati

MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM - Jalan Ton Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu) memang tidak panjang. Jalan bebas hambatan ini hanya berjarak sekitar 61,6 km.

Walau tidak panjang, tetapi jalan tol yang menghubungkan Bandung - Majalengka ini memiliki peran yang sangat penting. Bahkan jalan tol tersebut menjadi solusi banyak masalah di Jawa Barat.

Ada banyak peran penting keberadaan Tol Cisumdawu. Di antaranya:

1. Penghubung Dua Ruas Jalan Tol

Jalan Tol Cisumdawu yang merupakan Proyek Strategis Nasional ini, bisa menghubungkan dua ruas tol. Yakni Jalan Tol Cikopo Palimanan (Cipali) dengan Jalan Tol Padalarang Cileunyi (Purbaleunyi).

BACA JUGA:Tol Cisumdawu Tak Hanya untuk Bandara Kertajati, Lebih Penting Dukung Kawasan REBANA

Tol Cipali merupakan bagian dari Tol Trans Jawa. Sementara Jalan Tol Padaleunyi sebagai akses tol ke Bandung Raya.

2. Solusi BIJB Kertajati

Harus diakui, Tol Cisumdawu sangat berperan untuk mengoptimalkan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Terkoneksi sepenuhnya Tol Cisumdawu tentunya dapat mengoptimalkan operasional bandara yang berlokasi di Majalengka ini.

Bandara Kertajati dianggap sebagai terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Intemasional Soekarno-Hatta. Bandara ini dibangun di atas tanah seluas 1.800 hektar dan memiliki landasan pacu tunggal sepanjang 3.000 meter. 

Kapasitas landasan pacu sepanjang 3.000 meter. Ini tentunya berpeluang didarati oleh pesawat-pesawat besar yang digunakan untuk melayani penerbangan internasional. Seperti Airbus A380 dan Boeing 777.

BACA JUGA:BANGGA! Kick Boxing Kota Cirebon Raih 4 Emas di Kejurprov Jabar 2023

Dukungan konektivitas Tol Cisumdawu yang memungkinkan waktu perjalanan dari Bandung ke Kertajati sekitar 40 menit. 

Bandara ini juga sebagai bandara yang melayani haji dan umrah. Bandara ini melayani penerbangan haji pada 2023 sebanyak 20 kloter, memberangkatkan sekitar 8.000 calon haji dari Cirebon, Kabupaten Cirebon, Majalengka, Indramayu, Kuningan, Subang dan Sumedang. 

Sumber: