2 Terowongan Ini Lebih Panjang dari Twin Tunnel Tol Cisumdawu, Semua Ada di Jawa Barat

2 Terowongan Ini Lebih Panjang dari Twin Tunnel Tol Cisumdawu, Semua Ada di Jawa Barat

Terdapat beberapa terowongan di Jawa Barat yang lebih panjang dari Twin Tunnel Tol Cisumdawu. -BPJT-radarcirebon.com

Proses penggarapannya, melibatkan tiga kontraktor besar, yakni PT Waskita Karya, PT Wijaya Karya, dan PT Pembangunan Perumahan (PP).

BACA JUGA:Kronologi Affiati Diberhentikan Gubernur dari DPRD Kota Cirebon, dari Ketua ke Anggota Lalu Dicopot

Setelah terowongan selesai dibuat, serangkaian pengujian keamanan juga dilakukan secara detail sehingga bisa dipastikan aman saat digunakan.

Terowongan kembar di Tol Cisumdawu disebut sebagai yang terpanjang pertama di jaringan jalan tol Indonesia. Terowongan ini membantu memberikan aksesibilitas yang optimal bagi Provinsi Jabar, terutama di wilayah Kabupaten Sumedang. 

Titik ini juga menambah keindahan lanskap jalan tol, yang memang terletak di wilayah dataran tinggi.

2. Terowongan Wilhelmina

Terowongan Wilhelmina terletak di Jalan Pantai Karapyak, Desa Emplak, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran. Terowongan ini memiliki panjang 1.127 meter.

BACA JUGA:Cisumdawu Tol Paling Indah, Oh Nanti Dulu, Bandingkan dengan Dua Jalan Tol Ini, Ada The Panoramic Toll Road

Hingga sekarang terowongan kereta api ini masih yang terpanjang di Indonesia. Bandingkan dengan Twin Tunnel Cisumdawu yang kurang dari 500 meter.

Indonesia memiliki terowongan kereta api terpanjang yang dibangun sewaktu pemerintahan kolonial Belanda.

Sejak Belanda menguasai Indonesia, mereka membangun terowongan kereta api menembus rintangan alam seperti gunung atau sungai. Termasuk Terowongan Wilhelmina.

Wilhelmina Helena Pauline Maria, itulah asal nama dari terowongan ini. Seorang ratu dari kerajaan Belanda yang memerintah pada tahun 1890.

BACA JUGA:Geliat Bandara Kertajati Kian Terlihat, Jumlah Penumpang Terus Naik Sejak Januari – Juli 2023

Pada saat pembangunan, terowongan terpanjang ini sangat rumit dikerjakan, karena memiliki kandungan bebatuan andesit yang aktif.

Pembangunan terowongan ini memiliki resiko yang cukup besar dan membutuhkan biaya yang cukup mahal. Penggunaan teknologi yang tinggi dan pengerahan tenaga yang cukup banyak, dilakukan dalam pembuatan terowongan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: