Awalnya di Karawang, Bandara Kertajati Dibangun di Majalengka, Ini Penyebabnya
Banyak lahan kosong di sekitar Bandara Kertajati untuk kawasan industri.-Tangkapan Layar Video-Youtube
BACA JUGA:Nizar Zulfikar Dicoret dari Timnas Voli Putra Jelang Asian Men's Volleyball Championship 2023
Meski perencanaan sudah dibuat sejak lama, namun ketika itu tidak banyak perkembangan yang terjadi.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang mulanya menyatakan bisa mendanai sendiri proyek tersebut dengan APBD, ternyata tidak kunjung bergerak.
Hingga akhirnya di tahun 2011, dilakukan peninjauan ulang dan diputuskan bahwa bandara tersebut perlu dibantu dengan alokasi APBN.
Selama 7 tahun sejak itu, ternyata tidak ada perkembangan berarti. Hingga akhirnya di tahun 2014 baru dilakukan pengerjaan pembebasan lahan, pembersihan dan fondasi.
BACA JUGA:2 Terowongan Ini Lebih Panjang dari Twin Tunnel Tol Cisumdawu, Semua Ada di Jawa Barat
Di masa Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, juga terjadi perkembangan signifikan.
Presiden RI, Ir Joko Widodo (Jokowi) kemudian memasukannya dalam proyek strategis nasional (PSN).
Pembangunan bandara tersebut akhirnya tuntas dan diresmikan untuk dapat beroperasi pada 24 Mei 2018. Pesawat Kepresidenan RI, menjadi yang pertama mendarat di bandara tersebut.
Waktu itu, ditargetkan bandara ini dapat melayani 29 juta penumpang setiap tahun. Kemudian 1,5 juta ton kargo di tahun 2020.
BACA JUGA:Satu Bulan Rp1,5 Miliar, Penghasilan Ayah dan Anak Peretas HP Kapolda Jateng
Saat awal diresmikan, bandara ini hanya memiliki panjang landas pacu 2.500 meter. Tetapi Presiden Jokowi meminta agar diperpanjang sampai 3.000 meter.
Dengan demikian, bandara ini bisa melayani penerbangan internasional yang biasa menggunakan pesaat berbadan besar.
Bahkan, pesawat cargo terbesar di dunia saat ini yakni, Antonov AN-24 bisa mendarat di Bandara Kertajati.
Saat ini, Bandara Kertajati bakal kembali dihidupkan sesuai rencana dari Presiden RI dengan target pada Oktober 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: