Perjalanan Bandung - Bandara Kertajati akan Dipercepat Lagi, Bangun Flyover dari Tol Cisumdawu

Perjalanan Bandung - Bandara Kertajati akan Dipercepat Lagi, Bangun Flyover dari Tol Cisumdawu

Pemerintah berencana membangun flover dari Tol Cisumdawu ke Bandara Kertajati untuk mempersingkat waktu tempuh dan jarak dari Bandung.-Yuda Sanjaya-radarcirebon.com

BACA JUGA:Di Masjid Al Jabbar, SPS Serahkan Penghargaan untuk Ridwan Kamil, Peduli Terhadap Perusahaan Pers saat Pandemi

Bernardus menambahkan, setelah Tol Cisumdawu beroperasi, berarti sudah tidak ada lagi isu konektivitas ke Bandara Kertajati.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT), M Jusuf Hamka, megaku sudah mendengar rencana adanya pembangunan fly over tersebut.

Sebab dengan adanya akses langsung dari Tol Cisumdawu ke Bandara Kertajati, akan menghemat waktu tempuh dan jarak sekitar 15 kilometer.

“Mungkin akan ada fly over ke Bandara Kertajati. Saya asumsikan anggarannya Rp 2 triliun. Fly over nanti langsung, nggak usah muter lagi. Kan lumayan menghemat 15 kilometer,” kata Jusuf Hamka, belum lama ini.

BACA JUGA:Suhu Dingin, Es Muncul di Pos Kawah Burung Gunung Ciremai, Begini Kesaksian Pendaki

Pembangunan fly over tersebut, kata Jusuf Hamka, bisa saja memakai dana dari APBD Provinsi Jabar atau pemerintah pusat.

Jusuf Hamka menambahkan, pembangunan Tol Cisumdawu diharapkan dapat membawa dampak ikutan yang baik. Misalnya semakin ramainya Bandara Kertajati, maupun untuk masyarakat sekitarnya.

“Kita harapkan miltiplier-nya bagus. Harga tanah naik, properti naik. Kita bangun jalan itu kan supaya bermanfaat untuk masyarakat, bukan hanya cari cuan,” tandasnya.

Di sisi lain, Sekretaris Tim Pelaksana KPPIP, Suroto menegaskan bahwa Bandara Kertajati bukanlah proyek gagal. Tetapi belum optimal saja dalam operasional.

BACA JUGA:BRILiaN Independence Week 2023, BRI Hadirkan Bazaar UMKM Hingga Bagikan Beasiswa untuk Ribuan Anak

“Istilahnya bukan gagal, tapi belum termanfaatkan dengan optimal. Bandara ini dikembangkan 2013 dan beroperasi 2018. Tetapi ketika sudah beroperasi, terkendala dengan covid-19 mulai 2019, 2020, 2021 dan 2022. Sehingga untuk pengembangan agak terhambat,” tandasnya.

Suroto tidak memungkiri, persoalan Bandara Kertajati adalah integrasi dengan proyek atau pengembangan wilayah seperti Tol Cisumdawu, Rebana dan lainnya, belum selesai.

Sehingga Bandara Kertajati memerlukan waktu untuk dapat lebih optimal dalam hal pemanfaatannya. Apalagi, Bandara Kertajati dibangun dengan target 5,6 juta penumpang per tahun.

Diharapkan pasca dioperasikan dengan dukungan Tol Cisumdawu, target penumpang dapat tercapai hanya dalam waktu 1 sampai dengan 2 tahun saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: