Dekat dengan Bandara Kertajati dan Tol Cisumdawu, Desa Bantaragung Tawarkan Wisata Alam dan Sejarah

Dekat dengan Bandara Kertajati dan Tol Cisumdawu, Desa Bantaragung Tawarkan Wisata Alam dan Sejarah

Untuk bisa menikmati keindahan alam di Bukit Sagovi lebih maksimal, para pengunjung bisa menikmati saat senja atau pagi hari. -Istimewa-

MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM – Tidak jauh dari Bandara Kertajati dan jalan Tol Cisumdawu, terdapat desa wisata yang baru saja menang juara II tingkat nasional, yakni  Desa Bantaragung.

Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, berbatasan langsung dengan Gunung Ciremai di sisi utara, memang memiliki segudang destinasi wisata yang indah.

Di Desa Bantaragung ada destinasi wisata sejarah kemerdekaan, berupa kebun teh dan kebun bawang serta bangunan peninggalan Belanda.

Di desa itu juga ditemukan sejumlah situs bersejarah yang berkaitan dengan Prabu Siliwangi atau Pamanah Rasa.

BACA JUGA:KUR Bank Mandiri Online, Persyaratan dan Cara Mengaksesnya

Bahkan sejumlah daerahnya memiliki nama khas Pajajaran, seperti Ci Dewata, Awi Lega dan lainnya.

Selain memiliki situs bersejarah, hal yang paling istimewa lainnya, Bantaragung memiliki potensi wisata alam yang sangat banyak dan indah.

Di luar Curug Cipeuteuy maupun Ciboerpass, Awilega dan Batu Asahan, ternyata Bantaragung juga memiliki lokasi wisata tersembunyi yang belum banyak diketahui orang.

Lokasi tersebut adalah Bukit Sagovi yang berada di ketinggian sekitar 1800 MDPL, yang berada di Blok Malarhayu.

Uniknya untuk menuju lokasi bukit tersebut, kita harus melintasi Kecamatan Rajagaluh mengingat akses menuju kampung tersebut dari Bantaragung cukup sulit. Terutama untuk kendaraan roda empat non offroad.

BACA JUGA:Dicampur dengan Bahan Lain, Jeruk Nipis Ternyata Kaya Manfaat

Kang Iyus pengelola Bukit Sagovi menjelaskan, lokasi itu mulai ditata dan dikembangkan secara serius sekitar tahun 2018.

Lokasi itu sangat cocok untuk digunakan kegiatan kemping, baik kemping solo maupun kemping keluarga termasuk kegiatan campervan.

Hanya saja untuk campervan kapasitasnya sangat terbatas, sekitar 20 sampai 30 kendaraan saja.

“Kami sarankan jika tidak menggunakan kendaraan gunung atau yang didesain untuk off road, lebih baik rutenya bisa melintas ke Malarhayu via Batu Nyongclo yang sedikit landai, dan untuk kegiatan campervan kapasitas yang ada hanya sekitar 20 sampai 30 kendaraan saja,” terangnya.

Sementara itu di itu terdapat fasilitas yang bisa digunakan pengunjung, di antaranya adalah fasilitas untuk foto selfie, menara pandang hingga beberapa spot foto dengan pemandangan awan yang menggantung.

BACA JUGA:Ritual Thudong Kembali Digelar 2025 Mendatang, Laskar Macan Ali Akan Kawal Langsung dari Thailand

Namun demikian kata Iyus, untuk bisa menikmati keindahan alam di Bukit Sagovi lebih maksimal, para pengunjung bisa menikmati saat senja atau pagi hari.

Saat sunrise maupun sunset, karena akan lebih eksotis. Untuk suhu udara cukup dingin dan kondisi angin sedang, sehingga sangat aman untuk digunakan ngecamp atau berkemah.

“Udaranya cukup segar dan dingin khas pegunungan, sehingga sangat nyaman untuk kegiatan berwisata terutama untuk kemping,” pungkasnya. (pai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase