'Butiran Kayu Ajaib' Bernama Wood Pellet, Cocok untuk Industri Pangan Indonesia

RADARCIREBON.COM - Masih banyak usaha menengah dan kecil (UKM) yang memproduksi makanan menggunakan bahan bakar batubara. Padahal, semua tahu jika batubara itu tidak ramah lingkungan. 

Sebagai bahan bakar, batubara sangat tidak cocok bahkan bertentangan dengan prinsip untuk kesehatan. Tetapi masih ada saja usaha pangan yang menggunakan bahan bakar fosil tersebut.

Kemudian UKM pangan juga masih ada yang menggunakan bahan bakar gas subsidi 3 kg. Bahan bakar ini memang tergolong ekonomis karena harga jualnya sudah mendapat subsidi dari pemerintah. 

Padahal semua tahu, jika gas subsidi 3 kg itu tidak boleh digunakan untuk menjadi bahan bakar usaha, termasuk yang skala UKM. Gas subsidi itu hanya boleh digunakan untuk keluarga miskin dan prasejahtera.

BACA JUGA:Untung Rugi Produksi Wood Pellet, Cara yang Harus Ditempuh Biar Hasil Maksimal

Jika ada UKM yang menggunakan gas subsidi 3 kg untuk bahan bakar, sudah dipastikan melanggar hukum. Maka banyak tersiar jika UKM yang menggunakan bahan bakar tersebut harus berurusan dengan kepolisian.

Sebenarnya ada bahan bakar yang tak kalah ekonomi dengan  batubara dan gas subsidi 3 kg. Bahan bakar ini justru memiliki banyak kelebihan. Apalagi sangat cocok untuk usaha produksi pangan.

Namanya adalah wood pellet. “Butiran kayu ajaib” ini selain murah, ekonomis juga ramah lingkungan. Bahan baku untuk membuatnya pun gampang di peroleh di Indonesia.

Ya pelet kayu, atau yang lebih dikenal sebagai wood pellet. Bahan bakar alami ini telah menjadi produk multifungsi yang memainkan peran penting dalam berbagai sektor.

BACA JUGA:Bingung dengan rambut rontok ? Atasi dengan Jeruk Nipis Campur Minyak Zaitun untuk Keramas, Yuk Coba

Mampu memenuhi kebutuhan energi yang berkelanjutan. Memberikan solusi inovatif dalam kehidupan sehari-hari. Juga bisa merangkul banyak fungsi.

Wood pellet adalah bahan bakar yang diproduksi dari serbuk kayu atau limbah kayu. Dengan proses pemadatan, serbuk kayu menjadi pelet padat yang memiliki nilai kalori tinggi. 

Pelet kayu biomassa telah menjadi alternatif yang populer dalam beberapa tahun terakhir. Bisa menggantikan bahan bakar fosil yang mencemari lingkungan. 

Bahan bakar yang dapat diperbaharui ini menjadi opsi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Sumber: