Jaga Predikat Unggul, UMC Gelar Rakerpim 2023
UMC menggelar Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) di SM Tower and Convention Jogjakarta pada jum'at-ahad (8-10/9/2023)-ist-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) terus berupaya untuk menjaga predikat unggul Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiah di Jawa Barat. Untuk itu, UMC menggelar Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) di SM Tower and Convention Jogjakarta pada jum'at-ahad (8-10/9/2023)
Kegiatan tersebut dihadiri oleh BPH, Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, Ketua Program Studi dan Pimpinan Supporting Unit.
Rektor UMC, Arif Nurudin MT dalam sambutannya mengatakan Rakerpim ini diadakan dalam rangka evaluasi anggaran dan kinerja selama tahun 2022. Apa saja pencapaian-pencapaian yang telah berhasil direalisasikan.
Kendala dan solusi yang harus diselesaikan demi tercapainya optimalisasi kerja. Selain itu juga membahas perencanaan anggaran dan program tahun 2023 ini.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Parfum Wanita Terlaris The Body Shop
BACA JUGA:Menarikkkk!! Melirik Rute Wisata Palutugan Asri nan Sejuk Kuningan Jawa Barat
" UMC terus berupaya keras untuk meningkatkan mutu dan kualitas Pendidikan melalui akreditasi unggul di setiap program studi serta persiapan menuju Kampus Unggul. Kami menghendaki predikat unggul seluruh Prodi di UMC. Untuk itu, rakerpim ini nantinya mewujudkan ikhtiar yang sesuai target, target mahasiswa, target keuangan dan target-target lainnya," tutur Arif.
Ketua Badan Pelaksana Harian Universitas Muhammadiyah Cirebon (BPH UMC) Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D mengungkapkan, Rakerpim ini sangat penting guna membangun kesolidan seluruh unit di UMC. Kegiatan ini juga sekaligus membahas Rapat Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) sehingga berbagai rencana untuk memastikan roadmap unggul di setiap prodi menjadi terwujud.
Sekretaris PP Muhammadiyah ini juga menegaskan bahwa kampus Muhammadiyah umumnya memiliki tradisi berprestasi yang senanatiasa menjaga keunggulannya, baik akademik juga non-akademik. Begitupun dengan torehan prestasi civitas akademika UMC sepanjang tahun 2022.
Sayuti pun mengapresiasi inisiasi Rektor UMC memboyong 100 Dosen/Tendik UMC,mulai dari Wakil Rektor, Dekan, Kaprodi, Ketua Lembaga dan seluruh Supporting System Kampus.
BACA JUGA:Jadwal Liga Champions Musim 2023-2024 Matchday 1, Laga Perdana AC Milan Kontra Newcastle United
BACA JUGA:BOBOTOH Harus Tahu, Susunan Pemain Borussia Dortmund Legends vs Persib All Stars, Made Hadapi Jan Koller
Hal ini menjadi ijtihad pembahruan organisasi. Tentunya, pembahruan dilakukan dengan melakukan tradisi baik yang sederhana, jika itu dilakukan secara konsisten, makan perubahan besar akan digapai.
" Perubahan besar terjadi karena tradisi baik dilakukan secara continue. Apresiasi kepada Pak Rektor yang tak kenal lelah menghendaki sebuah perubahan besar di UMC. Kita bisa lihat perubahan itu terjadi di seluruh unit. Alhamdulillah perbaikan itu semakin nyata," ujar Sayuti di acara pembukaan
Dosen/Tendik UMC, kata Sayuti, harus bangga menjadi bagian dari 173 Kampus Muhammadiyah yang tersebar dari sabang hingga merauke bahkan di luar negeri.
Sementara itu, tim asistensi Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof Achmad Nurmandi yang juga anggota dari BPH UMC memotivasi seluruh peserta Rakerpim UMC bahwa target Akeditasi Institusi Unggul menjadi sangat penting.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Sebagian Wilayah di Indonesia September Ini Sudah Masuk Musim Hujan
Prof Nurmandi juga memastikan ketersediaan dokumen untuk setiap kriteria, baik kriteria penelitian dan pengabdian, hingga kerjasama yang telah berjalan selama ini.
Pada aspek Kerjasama, Nurmandi mengingatkan pentingnya ketersediaan dokumen mulai dari MoU (Memorandum of Understading/ Nota Kesepahaman), MoA (Memorandum of Agreement/ Perjanjian Kerjasama), hingga IA (Implementation of Agreement/ Implementasi Kerjasama).
“Asesor sangat teliti dalam soal ini. Sekarang bukan lagi eranya perbanyak MoU, tapi tanpa implementasi. Itu juga tidak ada nilainya,” pesan Wakil Rektor V Bidang Kerjasama dan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini.
Berbicara soal tata keloloa keuangan, sambung Prof Nurmandi, mengatakan, Perguruan Tinggi Muhammadiyah, khususnya UMC seyogyanya diarahkan untuk mengelola keuangan dan aset secara modern dengan mengedepankan trasparansi dan akuntabilitas agar layanan publik semakin baik.
Peningkatan kemampuan pengelolaan keuangan dan aset yang semakin maju diharapkan mampu mendorong kampus bisa menjaga budaya unggul tersebut.
BACA JUGA:PERNYATAAN RESMI Persib Bandung untuk 'Persib Legend for GP': Keberatan, Sejumlah Pihak Mulai Memanfaatkan
Manajemen keuangan dan aset, diakui Prof Nurmandi, tidak bisa dilakukan serampangan, namun diperlukan model pengelolaan yang mengedepankan integritas.
“Diperlukan integritas manajemen keuangan sehingga kampus bisa menjadi model integritas dalam pengelolaan keuangan dan aset,” pungkas Prof. Nurmandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: