Kisah Cinta Sutan Sjahrir dan Putri Keraton Solo di Kaki Gunung Ciremai yang Kecantikannya Termahsyur

Kisah Cinta Sutan Sjahrir dan Putri Keraton Solo di Kaki Gunung Ciremai yang Kecantikannya Termahsyur

Kisah cinta di Desa Linggarjati, Kaki Gunung Ciremai, antara Putri Keraton Pura Mangkunegaran Solo, Gusti Raden Ayu Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani dan Sutan Sjahrir.-Ist/Tangkapan Layar-radarcirebon.com

KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten KUNINGAN yang berada di kaki Gunung Ciremai banyak memiliki cerita terkait perjalanan hidup Sutan Sjahrir dan kisah cinta termasuk bersama Putri Keraton Mangkunegaran, Solo.

Di kaki Gunung Ciremai, Sutan Sjahrir memang banyak menyisakan jejak sejarah hidupnya. Mulai peran di Perundingan Linggarjati, hingga kisah cinta tak sampai.

Tersebutlah Gusti Raden Ayu Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani. Sosok putri keraton yang menjadi pujaan banyak pria, termasuk pembesar kerajaan hingga negeri pada waktu itu.

Kecantikan Gusti Raden Ayu Siti Nurul dikenal di mana-mana. Tak terkecuali memikat sang 'pemuja wanita' seperti Sutan Sjahrir.

BACA JUGA:BRI UMKM EXPORT BRILIANPRENEUR Bawa UMKM Kopi Tembus Pasar Internasional

Selain kecantikannya yang termahsyur, Gusti Raden Ayu Siti Nurul juga dikenal pandai menunggang kuda.

Perjumpaan Sutan Sjahrir dan sang putri Keraton Solo itu, seringkali terjadi di rapat-rapat kabinet di Yogyakarta.

Dilansir dari Buku Sjahrir Peran Besar Bung Kecil, setiap kali rapat kabinet dilaksanakan di Yogyakarta, Sjahrir dikisahkan kerap menitipkan kado via seekrearis pribadi yakni Siti Zoebaedah Osman ke Puri Mangkunegaraan.

Kedatangan Siti Zoebaedah Osman tak lain untuk mengantarkan kado kepada sang putri. "Aku yang deketin bawain kado dan menyampaikan salam," kata Siti Zoebaedah Osman, di buku tersebut.

BACA JUGA:5 rekomendasi sepatu lari Skechers ternyaman dan harga terjangkau, nggak kalah gaya

Menurut Siti Zoebaedah Osman, Sjahrir adalah tipikal pemuja wanita. Dia tidak segan memberikan kado barang mahal dan terbaik untuk pujaan hatinya.

Selain menitipkan kado, biasanya Sjahrir juga menyisipkan surat tulisan tangan dirinya. Itu menjadi bagian dari korespondensi dengan wanita pujaannya.

Perjuangan Sjahrir mendapatkan Gusti Raden Ayu Siti Nurul Kamaril Ngasarat Kusumawardhani tentu tidak mudah. Putri tunggal Mangkuranegara VII dan Gusti Ratu Timur, tentu banyak yang naksir.

"Saya dioleh-olehin gelang, jam, tas," kata Gusti Raden Ayu Siti Nurul, dalam kesaksikannya di buku tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: