Oktober Bandara Kertajati Sudah Padat, Hati-Hati dengan 'Wisata Nikah Siri', Cirebon Punya Potensi?

Oktober Bandara Kertajati Sudah Padat, Hati-Hati dengan 'Wisata Nikah Siri', Cirebon Punya Potensi?

Kehidupan di Warung Kaleng, Cisarua, Bogor. Kehadiran Bandara Kertajati yang akan padat dengan traffic pada Oktober nanti juga berpotensi memberikan efek samping bagi wilayah Cirebon dan sekitarnya.-radar bogor-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Yang harus diwaspadai jika Bandara Kertajati ini sudah ramai dikunjungi wisatawan adalah pengaruh negatifnya. Di antaranya adalah efek samping seperti 'wisata nikah siri' dan prostitusi terselubung.

Jika tidak ada hambatan lagi, pada bulan Oktober 2023, jadwal penerbangan di Bandara Kertajati Majalengka sudah kian padat. 

Sejumlah maskapai pun sudah mulai mempersiapkan segala sesuatunya untuk terbang dan mendarat di Bandara Kertajati. Baik itu rute penerbangan dalam negeri maupun internasional. 

Tentu, jika Bandara Kertajati sudah ramai, bakal banyak wisatawan baik lokal maupun manca negara yang akan berdatangan. Baik itu yang tujuan ke Bandung, Cirebon dan sekitarnya, atau Jawa Barat pada umumnya.

BACA JUGA:Cantik Banget, Akhirnya Rebecca Klopper Muncul Setelah Video 11 Menit Viral dan Bikin Heboh Media Sosial

Kedatangan para wisatawan ini bakal berpengaruh kepada masyarakat setempat. Bisa jadi positif tapi juga hak negatif tak bisa dihindarkan.

Salah satu yang patut menjadi perhatian oleh pihak pemangku pariwisata adalah adanya “wisata kawin siri”. Jangan sampai wilayah Cirebon dan sekitarnya, dijadikan tempat bagi para wisatawan hanya untuk menikah siri. 

Sebab, aksi “wisata nikah siri” itu sudah sangat dekat dengan praktik “wisata prostitusi”. Walaupun masih sifatnya masih terselubung.

Yang dimaksud dengan nikah siri adalah pernikahan yang hanya disaksikan oleh seorang modin dan saksi. Tidak melalui Kantor Urusan Agama, dan sah menurut agama Islam.

BACA JUGA:4.552 Penumpang Diangkut Kereta Cepat Jakarta Bandung, Masih Ada Kesempatan Uji Coba Sampai Akhir Bulan

Peluang nikah siri, terutama di Cirebon dan sekitarnya, sangat besar. Banyak daerah dan juga masyarakat yang masih toleran dengan nikah siri tersebut.

Jangan sampai toleran dengan nikah siri itu dimanfaatkan oleh para wisatawan. Terutama wisatawan mancanegara yang juga melegalkan kawin siri.

Tentu Cirebon tidak ingin seperti salah satu kawasan di Puncak Kabupaten Bogor Jawa Barat. Satu daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Cianjur ini sudah dicap sebagai kawasan untuk “wisata nikah siri”.

Kawasan itu berbanama Warung Kaleng. Banyak wisatawan, terutama warga negara asing (WNA) dari Timur Tengah yang bermukim di kampung itu, di antaranya hanya untuk nikah siri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: