Oktober Bandara Kertajati Sudah Padat, Hati-Hati dengan 'Wisata Nikah Siri', Cirebon Punya Potensi?

Oktober Bandara Kertajati Sudah Padat, Hati-Hati dengan 'Wisata Nikah Siri', Cirebon Punya Potensi?

Kehidupan di Warung Kaleng, Cisarua, Bogor. Kehadiran Bandara Kertajati yang akan padat dengan traffic pada Oktober nanti juga berpotensi memberikan efek samping bagi wilayah Cirebon dan sekitarnya.-radar bogor-radarcirebon.com

BACA JUGA:Warga Bandung Jangan Khawatir, Bandara Husein Sastranegara Tidak Ditutup Kok! Masih Ada Penerbangan Ini

Kampung itu tepatnya berada di Warung Kaleng, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Karena banyaknya wisatawan WNA dari Timur Tengah, Warung Kaleng ini dijuluki dengan sebutan Kampung Arab.

Nah, sekarang kampung ini bukan saja menjadi tujuan nikah siri beberapa WNA dari Timur Tengah saja. Wisatawab lain, termasuk lokal Indonesia, juga melakukan aksi yang sama, nikah siri di kampung itu.

Warung Kaleng di kawasan Puncak ini memang sudah sangat terkenal di Timur Tengah. Mereka menjadikan kawasan tersebut sebagai tujuan pertama dan utama jika berwisata ke Indonesia.

Mereka lebih mengenal Puncak ketimbang daerah-daerah lain di Indonesia. Mereka pun setelah mendarat di Bandara Seokarno Hatta, tujuannya pun langsung ke kawasan Puncak. Banyak yang tidak berhenti di Jakarta.

BACA JUGA:5 Pengobatan Alami untuk Menghilangkan Tahi Lalat, Mudah dan Ampuh

Bagi WNA Timur Tengah, Kawasan Puncak memiliki daya tarik tersendiri. Setidaknya ada dua hal yang oleh mereka selalu dijadikan rujukan untuk datang.

Yang pertama memang kondisi alam di kawasan Puncak. Kawasan ini memiliki pemandangan yang sejuk dan indah. Tentu sangat berbeda dengan kondisi alam negara asal mereka.

Yang kedua, selain alamnya yang indah, para wisatawan Timur Tengah itu, juga bisa menikmati hal yang satu ini, yakni kawin siri. Apalagi sebagian besar negara di Timur Tengah memang membolehkan nikah siri.

Sudah sejak lama kawasan Puncak, terutama di sekitar Ciburial dan Warung Kaleng, Cisarua ini dikenal sebagai Kampung Arab. Hal itu karena saking banyaknya orang Arab yang bermukim di kawasan itu.

BACA JUGA:6 Cara Alami Menghilangkan Kutu Rambut, Ternyata Tidak Sulit Bisa Dilakukan di Rumah

Ada yang menarik di tempat itu. Para wisatawan tidak saja bisa menikah siri dengan wanita lokal, asli Indonesia. Pelancong pun bisa menikah dengan “Wanita Arab”. Baik sudah menjadi warga negara Indonesia, maupun yang didatangkan langsung dari Timur Tengah dan sakitanya ke kawasan itu.

Maka di kawasan Puncak itu ada yang disebut dengan wanita Hadromi. Wanita ini merupakan keturunan Arab-Indonesia. Wanita yang sudah WNI ini juga “membuka jasa” nikah siri. 

Juga ada wanita yang disebut Magribi. Mereka adalah wanita yang berasal dari negara-negara di Afrika Utara. Seperti Libia, Tunisia dan Maroko. Di Puncak Bogor wanita Magribi ini juga bersedia dinikahi secara siri.

Di kawasan Warung Kaleng dan sekitarnya sekarang ini sudah terjadi persaingan ketat antara wanita lokal Indonesia, wanita Hadromi dan juga wanita Magribi. Ketiga-tiganya membuka “jasa” nikah siri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: