Oktober Bandara Kertajati Sudah Padat, Hati-Hati dengan 'Wisata Nikah Siri', Cirebon Punya Potensi?

Oktober Bandara Kertajati Sudah Padat, Hati-Hati dengan 'Wisata Nikah Siri', Cirebon Punya Potensi?

Kehidupan di Warung Kaleng, Cisarua, Bogor. Kehadiran Bandara Kertajati yang akan padat dengan traffic pada Oktober nanti juga berpotensi memberikan efek samping bagi wilayah Cirebon dan sekitarnya.-radar bogor-radarcirebon.com

BACA JUGA:Rekor 1.000 Gol Persib Makin Dekat, Duo Striker Ini Makin Gacor, 1 atau 2 Pertandingan Lalgi Akan Tembus

Sekarang problemnya bukan hanya persoalan menikah siri di tempat itu. Ternyata merembet ke persoalan lain, yakni prostitusi terselubung. Sudah sangat sulit membedakan antara nikah siri dengan prostitusi.

Apalagi banyak pendatang yang sudah tidak mau lagi melakukan nikah siri. Baik dengan wanita lokal, Hadromi maupun Magribi. 

Alasannya tentu persoalan materi. Nikah siri itu lebih mahal dan sangat ribet. Apalagi bagi pria lokal yang tidak terbiasa dengan nikah siri.

Yang tidak mau menikah siri, mereka lebih tertarik aksi prostitusi terselubung. Untuk aksi ini, para pria hidung belang sudah sangat gampang mendapatkan jasa tersebut di Kawasan Puncak.

BACA JUGA:Bobotoh Sampai Kapan Akan Menepi? Simak Penjelasan Panjang Lebar dari Ketua Viking Persib Club

Hal inilah yang paling berbahaya. Dari nikah siri kemudian menjadi protitusi terselubung. Tinggal menunggu waktu saja, jika tidak ada pembenahan, akan terjadi prostitusi terbuka. Bahkan bisa jadi malah dilegalkan.

Belajar dari “wisata nokah siri” Warung Kaleng di Kawasan Puncak Bogor, jangan sampai terjadi di Cirebon dan sekitarnya. Apalagi setelah Bandara Kertajati menjadi ramai mulai Oktober mendatang. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: