Siraman Panjang Piring 6 Abad Peninggalan Kanjeng Sunan Gunung Jati di Keraton Kasepuhan, Warga Berebut Air
Siraman Panjang piring peninggalan Sunan Gunung Jati di Keraton Kasepuhan Cirebon yang merupakan bagian dari tradisi Muludan atau Maulid Nabi Muhammad SAW.-Dedi Haryadi-radarcirebon.com
Patih Sepuh menambahkan, dengan kita mendoakan dan bersalawat, tentu semua berharap mendapatkan berkah dan syafaat.
Adapun benda peninggalan Sunan Gunung Jati yang dicuci yakni, piring tapsi jumlahnya 7, ada piring pengiring jumlahnya 38. Ada guci 2, tempat minyak mawar di botol.
Alat-alat itu akan dipakai pada saat acara puncak dan menggambarkan filosofi lahirnya anak manusia ke dunia.
"Saat prosesi Siraman Panjang kami semua bersalawat. Makanya rebutan dengan airnya. Piring tadi setelah dicuci ada ruangan Gedong Jimat dan akan disimpan di sana," bebernya.
BACA JUGA:Sudah Dibuka, Begini Cara Mendaftar Seleksi CPNS dan PPPK 2023
Selain prosesi Siraman Panjang, ada juga bekaseman. Kegiatan ini membuat hidangan bekasem dari ikan kakap dan lain-lain.
Hampir 1 bulan bekaseman itu ditempatkan di dalam guci khusus. Nanti saat dibuat Nasi Jimat akan dicampurkan. Ada 3 atau 4 jenis ikan.
Nasi Jimat sendiri baru akan dibuat pada H-3 Panjang Jimat dan disuguhkan pada saat prosesi Panjang Jimat.
Pangeran Gugum menambahkan, tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW harus senantiasa dilestarikan termasuk rangkaian prosesi yang berlangsung selama kurang lebih 1 bulan lamanya.
BACA JUGA:Ada Pesan 'Goresan Pedang Umar bin Khatab' di Kasus Rempang Batam, Singgung Gubuk Yahudi
Selain Siraman Panjang juga terdapat beragam ritual lainnya menuju Panjang Jimat yakni membuat boreh, hingga nasi jimat.
Rangkaian tradisi Panjang Jimat di Keraton Kasepuhan Cirebon sudah dilaksanakan berabad-abad lalu dengan menggunakan beragam benda peninggalan Kanjeng Sinuhun Sunan Gunung Jati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: