Apakah Aksi Badai Al Aqhsa Hamas, Bagian Skenario Mossad agar Israel bisa Hancurkan Jalur Gaza?

Apakah Aksi Badai Al Aqhsa Hamas, Bagian Skenario Mossad agar Israel bisa Hancurkan Jalur Gaza?

Dalam foto yang diambil pada 11 Mei 2021 ini, terlihat asap hitam mengepul ke langit akibat ledakan yang disebabkan serentetan serangan israel di Kota Younis di Jalur Gaza bagian selatan.-Foto: ANTARA/Yasser Qudih/Xinhua/tm-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Ada teori konspirasi yang mengatakan bahwa aksi Hamas pada tanggal 7 Oktober yang meluluhlantakkan Israel adalah skenario Mossad?

Tujuannya aksi yang dinamai Badai Al-Aqsa tersebut agar Israel bisa mejadikan peristiwa itu sebagai alasan justifikasi meratakan Jalur Gaza. Sebab, tanpa aksi Hamas maka Israel tak memiliki alasan untuk tujuan itu. 

Bukan itu saja, Israel juga takut dikecam dunia Internasional jika menyerang Jalur Gaza tanpa alasan yang jelas.

Pemerhati soal Palestina, Shalahuddin Ahmad menampik teori itu. “Teori bisa saja dibuat tapi hal itu sepertinya tak mungkin,” ungkap alumni Instititut Teknologi Bandung ini.

BACA JUGA:Oh Baru Tahu, Ternyata Nyi Roro Kidul itu Tidak Sama dengan Ratu Kidul, Ini Perbedaannya

Kandidat PhD ilmu ekonomi ini mengungkapkan beberapa alasan adanya teori konspirasi teresebut. Di antaranya sebagai berikut:

1. Israel adalah negara paling sering melanggar resolusi PBB baik resolusi dewan keamanan ataupun resolusi General Assembly. Mereka tak peduli dan tak butuh alasan apapun untuk menyerang musuhnya. Ini sudah sering terjadi. Satu-satunya alasan mereka tak menyerang adalah kalau mereka takut.

2. Banyak korban jatuh di pihak Israel, sampai dengan 36 jam sejak aksi dimulai sudah sekitar 600 orang Israel sipil dan militer yang tewas. Jika ini bagian dari skenario masih terlalu mahal bagi Israel.

Jika benar ini adalah skenario Mossad maka publik Israel akan mengecam habis-habisan. Karena publik Israel akan merasa mereka dikorbankan oleh Mossad.

BACA JUGA:Ketimbang Jepang, Ternyata Belanda Lebih Sedih Ketika Indonesia Merdeka, Apa Alasannya?

3. Hamas mengambil tawanan hidup-hidup yang jumlahnya mencapai 100 orang dan bisa jadi dijadikan sebagai perisai manusia. Ini jelas melanggar hukum internasional, tapi aksi sama juga dilakukan Israel. Bahkan menjadikan anak-anak sebagai perisai manusia. 

Coba saksikan berbagai video yang beredar luas. Dalam hal perikemanusiaan, pasukan Israel adalan pasukan yang tak punya norma. Juga tak mau mematuhi norma perang apapun.

Tindakan balasan yang dilakukan oleh Hamas dan menjadikan konflik Israel Palestina menjadi konflik brutal.

Saat ini, kata mantan konsultan PwC-IBM ini, Israel baru melakukan pengeboman di Jalur Gaza dengan menggunakan fighter jet. Tank mereka masih berada di Sderot dan dibluar Gaza. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: