Biaya Air Irigasi Rp2 Juta Per Hektare, Petani Desa Jagapura Wetan Menjerit

Biaya Air Irigasi Rp2 Juta Per Hektare, Petani Desa Jagapura Wetan Menjerit

Air Irigasi yang dikelola pihak luar, tidak disalurkan ke Desa Jagapura Wetan, Kabupaten Cirebon. Puluhan petani padi terancam kekeringan.-Ist-

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Puluhan petani padi di Desa Jagapura Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, terancam kekeringan akibat tidak mendapat pasokan air irigasi.

Pihak pengelola irigasi beralasan, tidak membuka aliran air ke sawah para petani di Desa Jagapura Wetan, karena belum adanya izin dari pihak desa.

Ali Said, salah seorang petani di Desa Jagapura Wetan mengatakan, pihaknya sudah mencoba untuk berdialog ke desa tetangga perihal izin tersebut.

Dari hasil musyawarah menyebutkan, para petani Desa Jagapura Wetan harus membayar sejumlah uang sebagai ganti rugi pengelolaan irigasi.

BACA JUGA:Bukan Jalan Tol, Nanti ke Kuningan Lebih Cepat, Tak Perlu via Gronggong, Tapi Ada Syaratnya

BACA JUGA:Bangsawan Cirebon Dapat Gelar Ph.D dari Abide University and Institute Amerika

"Setiap petani harus bayar Rp2 juta per hektar," kata Ali kepada radarcirebon.com, Rabu 11 Oktober 2023.

Demi kelangsungan hidup tanaman padi, sekitar 50 petani dari Desa Jagapura Wetan menyanggupi uang yang dibebankan kepada mereka, asalkan sawah bisa terairi.

"Kami sudah membayar separuhnya dari air yang sudah masuk, untuk pelunasan bakal dibayar setelah panen," ucap Ali.

Namun dalam perjalanan, air irigasi yang disalurkan ke Desa Jagapura Wetan ternyata tidak sesuai ekspektasi para petani.

BACA JUGA:Bojan Hodak Pelatih Terbaik Liga 1 Pekan ke-15, Tak Disangka Justru Bobotoh Masih Meragukan

BACA JUGA:Paylater BCA Diblokir, Simak Penyebab Hal Ini Bisa Terjadi

Tanaman padi mereka tidak cukup mendapat pasokan air dari irigasi tersebut karena sudah ditutup oleh pihak pengelola.

"Padi kami terancam mati, padahal baru berumur 50 hari," sebut Ali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: