Kabupaten Cirebon Kerja Sama dengan China, Tandatangani Pre MoU Jalur Sutera Maritim

Kabupaten Cirebon Kerja Sama dengan China, Tandatangani Pre MoU Jalur Sutera Maritim

Bupati Cirebon H Imron berfoto dengan pewakilan pemerintah Kota Ghuangzhou, China. Foto:-Dedi Haryadi-Radarcirebon.com

BACA JUGA:4 Manfaat Tanaman Kaliandra Merah, Sangat Menjanjikan, Banyak Dijumpai di Majalengka dan Kuningan

"Bukti peninggalan kedatangan Cheng-Ho yang masih ada hingga saat ini di Cirebon, diantaranya bangunan seperti masjid, vihara, makam, mercusuar, benda bersejarah, seperti keramik China, tembikar, tata busana, batik motif Mega Mendung, kuliner juga beragam peninggalan lain khas Tiongkok yang telah berakulturasi dengan sistem budaya lokal di Cirebon," jelasnya.

Ia berharap, dengan adanya pertemuan dengan forum promosi dan pra kerja sama pariwisata dan budaya ini akan semakin menguatkan kedua wilayah, baik kota-kota yang telah tergabung dalam CAMSR dan Kabupaten Cirebon sendiri. 

"Semoga dengan forum ini, kegiatan pariwisata dan budaya Kabupaten Cirebon akan makin maju dan berkembang, serta menjadi akses awal pemerintah daerah berinteraksi lebih baik dan modern dalam pergaulan global untuk mensejahterakan masyarakatnya," harapnya.

Di tempat yang sama, Deputy Chief of Guangzhou Culture, Television, Tourism Bureau Chief of Guangzhou Culture Heritage Bureau, Mr. Liu Xiao-Ming mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang ada di Indonesia yang telah mengatur pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Cirebon.

Bahkan pihaknya juga mengirimkan salam hormat kepada teman-teman di Indonesia yang selama ini telah mendukung perkembangan budaya jalur Sutra Maritim. 

BACA JUGA:Tanaman Kaliandra Merah Bisa Jadi Solusi PLTU Indramayu? Jepang akan Hentikan Pinjaman Pembelian Batubara

"Kami datang dengan hati yang tulus, penuh harapan dan dengan visi bersama untuk mendorong perkembangan lebih lanjut dari Jalur Sutra Maritim," katanya.

Ia menjelaskan, tahun ini adalah tahun ke-10 dari One Belt One Road dan perjalanan budaya jalur Sutra Maritim, yang dimulai dari Guangzhou sampai di Indonesia, yakni di Cirebon, yaitu untuk melanjutkan persahabatan jalur Sutra yang sudah mencapai ribuan tahun. 

"Lebih dari 2000 tahun yang lalu kapal-kapal dagang Tiongkok berlayar jauh hingga ke Indonesia, dan menciptakan sejarah legendaris di jalur Sutra Lautan Hindia," lanjutnya.

Liu Xiao-Ming mengungkapkan, saat ini Tiongkok telah menjadi mitra perdagangan terbesar di Indonesia selama 10 tahun berturut-turut. 

Tiongkok dan Indonesia terus mengembangkan ide-ide baru dan wilayah baru dalam kerjasama, serta menggali potensi baru. 

Dengan latar belakang kerjasama yang erat antara Tiongkok dan Indonesia, saat ini Gungzhou dan Cirebon memiliki peluang perkembangan yang luas.

"Dalam perjalanan budaya jalur Sutra Maritim pada tahun 2023, pihaknya akan terus menjalin hubungan, berbagi pengalaman, dan saling menguntungkan, serta melakukan komunikasi dan kerja sama budaya yang menyeluruh," ungkapnya.

"Dengan fokus pada kerjasama pelestarian warisan budaya Jalur Sutra Maritim, kita akan berbagi sumber daya dan mendapatkan manfaat bersama, meningkatkan komunikasi budaya, saling memperkaya dan berupaya untuk lebih baik dalam menemukan, menyoroti, dan mengkomunikasikan nilai nilai Jalur Sutra Maritim," sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: