Kisah Crazy Rich Cirebon yang Dulunya Calo Tiket, Kini Masuk Daftar Orang Terkaya di Indonesia

BACA JUGA:Lion Air Group Bakal Garap Kargo dari Bandara Kertajati, Tak Mau Hanya Pikirkan Penumpang Saja

Dari segi kekayaan, Rusdi Kirana memang mencapai puncak kejayaannya di tahun 2019.

Namun, saat ini kekayaannya mulai merangkak naik setelah sempat meresot tajam berturut-turut sejak tahun 2016 sampai 2018.

Pada 2009 kekayaannya mencapai USD 480 juta, dan terus naik menjadi USD 580 juta di tahun 2010.

Puncaknya di tahun 2015 kekayaannya mencapai USD 1,9 miliar. Kemudian turun tajam di tahun 2016 menjadi USD 1,5 miliar.

BACA JUGA:Super Air Jet Buka Rute Penerbangan Baru di Bandara Kertajati, Langsung ke 7 Daerah

Titik terdalam penurunan harta kekayaan terjadi di tahun 2018 yakni USD 800 juta dan di tahun 2019 merangkak naik lagi menjadi USD 835 juta.

Oleh karena itu, Rusdi Kirana sempat masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia pada tahun 2019 dan menempati ranking 38.

Sempat Jadi Calo Tiket

Merantau dari Cirebon dan menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila, Rusdi Kirana mengawali karirnya sebagai pengusaha dengan menjadi calo tiket pesawat di Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Usaha ini, lantas cukup berkembang hingga akhirnya Kusnan dan Rusdi Kirana bisa membuka biro penjualan tiket dengan nama Lion Tour di tahun 1990.

BACA JUGA:Super Air Jet Buka Penerbangan di Bandara Kertajati 29 Oktober 2023, 7 Kota Ini Menjadi Tujuannya

Selama 9 tahun bergelut dengan penjualan tiket pesawat, di tahun 1999 Rusdi Kirana dan Kusnan Kirana mendirikan Maskapai Lion Air.

Modal mendirikan maskapai tersebut mencapai USD 10 juta atau sekira Rp 145 miliar.

Ini menjadi tonggak baru dari penerbangan murah di Indonesia dengan mengusung moto: We Make People Fly.

Sumber: