Crazy Rich Cirebon yang akan Menguasai Penerbangan di Bandara Kertajati, Maskapainya Paling Sibuk

Crazy Rich Cirebon yang akan Menguasai Penerbangan di Bandara Kertajati, Maskapainya Paling Sibuk

Super Air Jet bakal menjadi maskapai penerbanga yang menguasai Bandara Kertajati. Maskapai ini adalah anak usaha dari Lion Air Group yang didirikan Rusdi Kirana.-Super Air Jet/Ig-radarcirebon.com

BACA JUGA:Jubir Bantah Luhut Binsar Pandjaitan Terbaring di RS dengan Bantuan Oksigen, Begini Kondisi yang Sebenarnya

Super Air Jet memiliki rute penerbangan terbanyak yang dioperasikan di Bandara Kertajati, hasil pemindahan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung (BDO).

Sebelum ini, pada pengalihan penerbangan sebelumnya yakni 2018 dan 2019, maskapai milik Rusdi Kirana yakni Lion Air juga merajai penerbangan di Bandara Kertajati.

Sedekat apa hubungan Rusdi Kirana dengan Cirebon? Ternyata tidak sembarangan. Selain lahir di Kota Udang, sosok pengusaha ternama ini, juga menghabiskan masa kecil hingga masa mudanya di Cirebon.

Rusdi Kirana lahir pada 17, Agustus 1963 dari keluarga pedagang dan tumbuh besar di Kota Cirebon.

BACA JUGA:Pemindahan Penerbangan ke BIJB Kertajati Jadi Pintu Kawasan Rebana, Aktivitas ekonomi Bakal Meningkat

Di awal usahanya, Rusdi menjalankan usaha penjualan mesin tik Brother yang merupakan sebuah merk dari Amerika Serikat.

Kemudian, Rusdi memutuskan kuliah di Universitas Pancasila. Ternyata, selama menempuh pendidikan tinggi tersebut, dia mulai mengenal bisnis penerbangan.

Karenanya, begitu lulus kuliah, Rusdi Kirana dan kakaknya Kusnan Kirana mendirikan sebuah biro perjalanan. Juga pernah menjadi calo tiket di bandara.

Selama kurang lebih 10 tahun, bisnis biro perjalanan Rusdi Kirana yang diberi nama Lion Tour ternyata terus bertumbuh.

BACA JUGA:Samuel Sunarya, Pelaku Kekerasan kepada Dokter Gigi di Bandung Terancam 3 Tahun Penjara

Usaha ini berjalan sampai tahun 1999 ketika pemerintah melakukan deregulasi terkait dengan penerbangan, sehingga memungkinkan swasta untuk masuk.

Lantaran tidak punya modal, Rusdi kemudian menghubungi beberapa kerabat di Glodok. Tetapi, tidak mudah meyakinkan mereka untuk berinvestasi.

Singkat cerita, lewat beragam cara akhirnya mereka berhasil mengumpulkan uang Rp80 miliar untuk modal awal pendirian Mentari Lion Airlines pada 2, September 1999.

Perusahaan ini mulai menyewa pesawat untuk armada mereka, dan ketika itu baru memiliki Boeing 737-200 yang merupakan pesawat sewaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: