Bandara Husein Sastranegara ‘Di-downgrade’ Pasca Penerbangan Pindah ke Bandara Kertajati

Bandara Husein Sastranegara ‘Di-downgrade’ Pasca Penerbangan Pindah ke Bandara Kertajati

Penerbangan di Bandara Husein Sastranegara akan pindah ke Bandara Kertajati pada 29 Oktober 2023.-Raja Drone/Ist-radarcirebon.com

BACA JUGA:Deklarasi Relawan Ganjar Pranowo di Cirebon, Menyinggung Jihad Politik

Pesawat terbesar yang dapat ditangani landas pacu sepanjang 2.220 x 45 meter adalah B737-800, A320, Tipe A/C 4C.

Untuk itu, Bandara Husein Sastranegara didukung dengan sistem keamanan B, dan ARFF kategori 7 dengan kebutuhan air minimal 12.100 liter.

Bangunan terminal seluas 17 ribu meter persegi dengan 12 ribu meter persegi diantaranya digunakan untuk terminal domestik dan 5 ribu meter persegi untuk terminal internasional.

Sehingga bandara ini mampu melayani hingga 3,4 juta pax per tahun dengan 2,4 juta penumpang domestik dan 1 juta pax penumpang internasional.

BACA JUGA:7 Warga Kedongdong Kompak Gundul, Bentuk Dukungan Terhadap Jokowi

Berdasarkan perizinan, rute yang dilayani di Bandara Husein Sastranegara adalah Denpasar (DPS), Jogjakarta (JOG), Palembang (PLM), Medan (KNO), Batam (BTH), Banjarmasin (BDJ), Lombok (LOP), Balikpapan (BPN) dan Makassar (UPG).

Namun kondisi eksisting hanya melayani penerbangan ke Denpasar (DPS), Jogjakarta (JOG), Palembang (PLM), Medan (KNO), Batam (BTH), Banjarmasin (BDJ), Balikpapan (BPN) dan Makassar (UPG).

Pasca peralihan penerbangan ke Bandara Kertajati, sejumlah fasilitas tersebut akan diturunkan setelah 28 Oktober 2023 atau ketika hanya melayani pesawat propeller.

Misalnya, operating hour menjadi hanya 8 jam yakni pukul 07.00 sampai dengan 15.00 WIB. Critical aircraft atau pesawat terbesar yang dapat ditangani yakni hanya ATR 72 600.

BACA JUGA:4 Waktu Mustajab untuk Berdoa Bagi Seorang Muslim, Agar Dikabulkan Oleh Allah

Sistem keamanan juga diturunkan menjadi kategori F. Berikutnya adalah ARFF (sistem pemadam kebakaran) juga diturunkan menjadi kategori 5 dengan kebutuhan air minimal 5.400 liter.

Sedangkan pemanfaatan bangunan terminal yakni 12 ribu meter persegi untuk kedatangan dan keberangkatan domestik. Sedangkan sisanya yakni 5 ribu meter persegi diperuntukan bagi komersial.

Wendo menambahkan, sebenarnya berdasarkan perizinan yang dimiliki maskapai di Bandara Husein Sastranegara terdapat 28 pergerakan pesawat per hari.

Tetapi bila melihat flight information setiap harinya rata-rata hanya 16 pergerakan pesawat per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: