KNKT Sampaikan Hasil Laporan Investigasi Kecelakaan 2023, Inilah Moda Transportasi Penyumbang Angka Terbanyak

KNKT Sampaikan Hasil Laporan Investigasi Kecelakaan 2023, Inilah Moda Transportasi Penyumbang Angka Terbanyak

Insiden pesawat jatuh di Kebun Teh Ciwidey, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.-Ist/Tangkapan Layar-radarcirebon.com

JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Berasarkan hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), moda transportasi udara menyumbang angka terbanyak kecelakaan di Indonesia selama 2023.

"Pertama, dari moda penerbangan memang untuk kecelakaan jumlahnya juga sudah secara statistik menurun.”

“Namun, kalau dibanding tahun sebelumnya memang ada kenaikan sedikit tetapi di sini terjadi kecelakaan umumnya di daerah pegunungan, khususnya di daerah Papua," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono saat media rilis "Capaian Kinerja KNKT Tahun 2023" di Jakarta, Kamis 14 Desember 2023.

KNKT mencatat sebanyak tujuh kasus kecelakaan dan 13 kejadian serius dengan jumlah investigasi kategori runway excursion yang mendominasi.

BACA JUGA:Rakor Tahapan Pengawasan Logistik Pemilu 2024, Kapolres Cirebon Kota Sampaikan Hal Ini

BACA JUGA:Pemasok Narkotika ke Ammar Zoni Sudah Ditangkap Satreskoba Polres Metro Jakarta Barat

Selanjutnya, diikuti moda lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ) sebanyak 10 kecelakaan, moda pelayaran enam kecelakaan, dan moda perkeretaapian empat kecelakaan.

KNKT mengungkapkan kecelakaan pesawat udara Cessna C208B yang menabrak gunung di Papua dan Boeing 737 yang mengalami kejadian tail strike sebanyak empat kali menjadi kejadian paling menonjol sepanjang 2023.

"Terkait kejadian ini, KNKT telah berkoordinasi dengan operator pesawat udara untuk melakukan tindakan perbaikan," kata Soerjanto.

KNKT juga menyebutkan, jia moda penerbangan telah menyelesaikan 13 laporan awal, lima laporan akhir dan memberikan 11 rekomendasi yang ditujukan kepada Otoritas Penerbangan Sipil Indonesia (dua rekomendasi), Operator Pesawat Udara (empat rekomendasi), Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (dua rekomendasi), dan Operator Bandar Udara (tiga rekomendasi).

BACA JUGA:5 Tanaman Hias Penghasil Oksigen di Malam Hari, Tidak Perlu Khawatir Keracunan CO2

BACA JUGA:5 Tanaman Hias Pembersih Udara di Dalam Ruangan yang Cantik dan Menyehatkan

Pada moda LLAJ, lanjut Soerjanto, terjadi penurunan angka kecelakaan yang semula berjumlah 18 kasus di 2021 dan 15 kasus di 2022.

Terdapat tiga kasus kecelakaan paling menonjol pada 2023, yakni kecelakaan tunggal jatuh ke jurang mobil bus pariwisata di Kawasan Wisata Guci, kecelakaan di Exit Tol Bawen Jawa Tengah, dan kecelakaan beruntun truk tronton dengan kendaraan lainnya di Jalan Perintis Kemerdekaan, Jawa Barat.

"Adapun, total laporan akhir yang telah diselesaikan oleh moda LLAJ sebanyak tujuh," ungkap Soerjanto.

Berikutnya, ia mengatakan berdasarkan data investigasi dari 2013-2023, pada moda pelayaran, terjadinya kecelakaan didominasi berupa kebakaran kapal bersumber dari eksternal kapal, yaitu muatan truk (53 persen) dan kendaraan (47 persen).

BACA JUGA:2 Korban Meninggal, Begini Penampakan Mobil Sigra yang Tertabrak Kereta Feeder Whoosh

BACA JUGA:Perempuan Korban KDRT Mantan Brimob di Depok Alami Banyak Luka hingga Keguguran

Sepanjang 2023, moda pelayaran telah menyelesaikan 11 laporan akhir dengan 44 rekomendasi, yang 82 persen di antaranya masih berstatus open.

"Kecelakaan paling menonjol di tahun ini, yaitu ledakan dan kebakaran kapal tangki minyak Kristin, kebakaran kapal ro-ro penumpang, dan kebakaran 62 kapal ikan di kolam Pelabuhan Tegalsari," kata dia.

Terakhir, Soerjanto menyampaikan moda perkeretaapian telah menyelesaikan tiga laporan awal, satu laporan akhir, dan satu draf laporan akhir (menunggu safety action stakeholdes).

Selama 2023, rekomendasi keselamatan yang telah ditindaklanjuti oleh pihak penerima rekomendasi sebanyak 87 persen dengan status close sehingga rekomendasi keselamatan yang belum ditindaklanjuti sebesar 13 persen dengan status open.

BACA JUGA:Dinsos Kabupaten Cirebon Sebar Alat Bantu Penyandang Disabilitas

"Kasus kecelakaan KA 17 (Argo Semeru) di KM 520+4 petak jalan Stasiun Sentolo-Wates, Daop 6 Yogyakarta menjadi kejadian yang paling menonjol di tahun ini," ujar Soerjanto. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase