16 Mahasiswa STMIK IKMI Cirebon Lolos PMM

16 Mahasiswa STMIK IKMI Cirebon Lolos PMM

Sebanyak 16 mahasiswa dan para orang tua mereka menghadiri pembekalan dan pelepasan PMM di Aula 2 Gedung Rektorat kampus setempat, Sabtu (20/1/2024).-ADE GUSTIANA-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM  - Sebanyak 16 mahasiswa Prodi Teknik Informatika (S1) STMIK IKMI Cirebon mengikuti pembekalan dan pelepasan peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan 4 tahun 2024.

Acara yang juga dihadiri para orang tua mahasiswa yang lolos itu terlaksana di Aula 2 Gedung Rektorat kampus setempat, Sabtu (20/1/2024). Kegiatan dibuka oleh Ketua STMIK IKMI Cirebon Dr Dadang Sudrajat SSi MKom dan Kaprodi Teknik Informatika Giftera Dwi Lestari.

Koordinator PMM STMIK IKMI Cirebon, Ade Irma Purnamasari MKom menuturkan, program ini dapat meningkatkan kemampuan institusi dalam menyelenggarakan pembelajaran berkualitas dan mengelola program pertukaran mahasiswa. Serta, meningkatkan keberagaman sekaligus memperluas ruang jumpa mahasiswa.

"Mencapai salah satu Indikator Kinerja Utama perguruan tinggi dan ikut berpartisipasi dalam program pemerintah yakni MBKM," tutur Irma, Minggu (21/1/2024).

BACA JUGA:Uji Coba Persib Bandung Hari Ini Melawan Dewa United, di Sini Lokasinya

BACA JUGA:Gibran Dinilai Tengil, Mahfud MD Geleng Kepala dan Sebut Pertanyaannya Receh

Ia menambahkan, tujuan PMM bagi mahasiswa adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam mengaplikasikan wawasan kebangsaan. Meningkatkan pemahaman pada keberagaman SARA dan semangat persatuan. Serta mengembangkan perjumpaan dan dialog intensif dalam keberagaman dan sikap saling memahami.

Sehingga tercipta penguatan persatuan, memperluas dan/atau memperdalam, pengetahuan akademis, memberikan pengalaman kebinekaan melalui berbagai kegiatan melalui Modul Nusantara.

Dan mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan softskill mahasiswa agar mampu berbaur dengan berbagai latar belakang untuk meningkatkan nilai persatuan dan nasionalisme.

Banyak manfaat yang diperoleh mahasiswa. Selain dapat menjelajahi Indonesia dengan menuntut ilmu ke pulau lain di luar tempat tinggal atau kampus, yang terpenting mahasiswa dapat  mengeksplorasi keragaman budaya Indonesia pada Modul Nusantara untuk memperkuat persatuan dan kesatuan.

BACA JUGA:Gibran Pakai Jaket Berlambang Klan Uzumaki dari Serial Anime Naruto, Ternyata Seperti Ini Maknanya

BACA JUGA:Kelakuan Gibran saat Debat Dinilai Keterlaluan, Putri Gus Dur: Jahil Berbeda dengan Melecehkan

Selain itu, mendapatkan pengakuan resmi matakuliah maksimal 20 SKS, mendapatkan berbagai dukungan insentif selama mengikuti program, isi ruang perjumpaan dengan mahasiswa lainnya dari berbagai daerah di seluruh tanah air untuk merajut nilai-nilai persatuan.

Merasakan nuansa kebinekaan dan tanamkan jiwa toleransi dalam bingkai NKRI dan cinta tanah air, memperkuat dan mempeluas kompetensi akademik melalui pengalaman belajar di luar program studi. Diharapkan menjadi calon pemimpin bangsa yang berintegritas, memahami keberagaman dan arif mengelola kekayaan sumber daya untuk membangun bangsa yang berdaulat adil dan makmur.

Ade Irma menambahkan, program Kampus Merdeka oleh Kemendikbud Ristekdikti, salah satunya adalah PMM. Yaitu, program unggulan dari Ditjen Diktiristek, Kemendikbudristek yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggunakan hak belajarnya di luar program studi (prodi) dan di luar perguruan tinggi asal.

"Dengan pembiayaan dari LPDP selama satu semester untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi di Indonesia sekaligus merasakan langsung memperkuat persatuan dalam keberagaman," jelas Irma, usai kegiatan yang juga dilaksanakan oleh seluruh perguruan tinggi di Indonesia itu.

BACA JUGA:Janji Prabowo Subianto di Depan Rakyat Majalengka, Menyinggung Soal Sisa Hidupnya

Ketua program studi dari mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan turut hadir. Bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan mahasiswa dapat diakomodasi sebagai kegiatan transfer kredit, bagi 16 mahasiswa yang lolos seleksi kebinekaan di program PMM ini.

Para mahasiswa akan melaksanakan pembelajaran di berbagai daerah. Arya Gunawan (Institut Desain dan Bisnis Bali), Sayyid Miftah Farid (Institut Desain dan Bisnis Bali), Wandi (Universitas Muhammadiyah Aceh), Azharangga Kusuma dan Ray Restu Seftiyan (Universitas Pendidikan Ganesha Bali).

Maulana Sujarwadi (Universitas Negeri Padang), Puput Rifani (Universitas Hasanuddin), Septia Dewi Rahayu (Universitas Negeri Medan), Rara Ayuningsih (Universitas Lancang Kuning Riau), Muhammad Ibnu Syna (Universitas Sriwijaya).

Bayu Firman (Universitas Islam Makassar), Suci Lestari (Universitas Muhammadiyah Metro), Kusnatul Apipah (Universitas Hasanuddin), Siti Hatmara Sukma (Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur), Abimanyu Putra Suteja (Universitas Fajar Sulawesi Selatan) dan Hifni Khakim (Universitas Teknokrat Indonesia). (ade)

BACA JUGA:TKD Majalengka Optimis Perolehan Suara Prabowo Bisa Hatrick Di Kabupaten Majalengka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: