Sejarah Desa Trusmi Berdasarkan Penelitian, Pusat Perkotaan yang Kembali Menjadi Pedesaan

Sejarah Desa Trusmi Berdasarkan Penelitian, Pusat Perkotaan yang Kembali Menjadi Pedesaan

Sejarah Desa Trusmi Kabupaten Cirebon yang diulas berdasarkan penelitian.-Tangkapan Layar Video-Youtube

Pada awalnya, penduduk Desa Trusmi hidup bertani dan terkenal sebagai penghasil beras dan sirih.

BACA JUGA:Kapolres Ciko Bersama Dandim 0614 Kota Cirebon Gelar Jum'at Curhat, Inilah Tujuannya

Menurut sesepuh desa, Desa Trusmi yang berada di tepi Sungai Glagah, tumbuh sekitar tahun 1405 dan menjadi kadipaten (perkotaan) sekitar tahun 1470.

Hal tersebut ditandai dengan tumbuhnya beberapa wilayah baru di sekitar Trusmi, yakni Bangbangan, Klentikan, Sibunder dan Kebonasem yang masing-masing ditandai dengan Bale Gede (bangunan besar) di pusat wilayah.

Berdasarkan beberapa sumber, bagian terpenting dari seluruh desa adalah Makam Buyut Trusmi yang dianggap sebagai tempat bersemayamnya leluhur masyarakat Trusmi.

Trusmi yang menjadi perkotaan dibawah Kesultanan Cirebon, diduga kuat memiliki Dalem (Keraton) di tempat yang sekarang telah menjadi Makam Buyut Trusmi.

BACA JUGA:Addin Jauharuddin, Wong Enom Cirebon Terpilih Secara Aklamasi Jadi Ketua Umum GP Ansor

Di samping komplek makam, tempat-tempat yang dianggap penting adalah Omah Gede (rumah besar), merupakan tempat tinggal Ki Buyut Trusmi.

Selain itu, terdapat juga Bale Gede yang menjadi tempat tinggal para pengikutnya sebagai tempat penyebaran agama Islam.

Omah Gede dan Bale Gede, terletak di luar komplek makam di sebuah petak halaman yang dibatasi oleh dinding batu bata setinggi 2 meter.

Pertumbuhan dan perkembangan hunian awal menganut sistem yang mirip dengan Magersari.

BACA JUGA:KPU RI Tetapkan Tambahan Durasi untuk Capres Saat Closing Debat Kelima Nanti

Magersari adalah keturunan yang masih memiliki hubungan keluarga dengan tokoh atau leluhur desa.

Para keturunan tersebut, berhak menempati petak di sekitar rumah tokoh desa yang dianggap sebagai leluhur pendiri desa setempat.

Pusat desa, diduga kuat berada di salah satu bagian tanah Keramat Buyut Trusmi. Bagian ini juga disebut daerah Babakan atau daerah yang pertama kali dibuka untuk pemukiman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: