Sang Raja, Kolam Renang Pertama di Majalengka Dibangun Pada Masa Kerajaan

Sang Raja, Kolam Renang Pertama di Majalengka Dibangun Pada Masa Kerajaan

Begini kondisi Kolam Renang Sang Raja sekarang. Disebut sebagai kolam renang pertama di Majalengka. Foto: -Ono Cahyono-Radar Majalengka

BACA JUGA:5 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama Pagi Ini

Seiring berjalannya waktu hingga sistem pemerintahan tak lagi memakai kerajaan, kolam tersebut masih berdiri kokoh. Hampir seabad sejak tempat tersebut berdiri, nama Tamansari diubah menjadi Sang Raja. 

Diubahnya nama Tamansari menjadi Sang Raja, dimaksud untuk mengabadikan histori lokasi tersebut merupakan tempat bermainnya para keturunan raja zaman dulu. Perubahan nama itu juga bersamaan dengan revitalisasi kolam tersebut.

"Kemudian di tahun 1912 itu direhab oleh Bupati ke-7 Majalengka RAA Sasrabahu. Pada saat itu dibikin prasasti. Nama Tamansari nya juga diganti dengan nama Sang Raja. Itu sudah mulai pemerintah kolonial Belanda," kata Naro.

"Dulu di prasasti itu juga kata Aki Eme ada tulisannya bahasa Belanda, terus ada tulisan sang raja. Cuma sayang nggak ada sekarang mah karena dibuatnya cat zaman dulu jadi sudah tidak ada," sambungnya.

BACA JUGA:Pelunasan Bipih Jamaah Reguler 2024 Tahap Kedua Sudah Ditutup, Kemenag: Masih Ada Sisa Kuota

Adapun prasasti yang dibangun RAA Sasrabahu itu berbentuk tugu. Pondasi tersebut juga terdapat beberapa tanda yang menunjukkan waktu prasasti tersebut pertama kali dibangun.

"Kemudian di dalam prasasti tersebut kalau kita lihat mah ada titimangsa. Ada berbentuk tugu beberapa biji, kemudian ada bulatan-bulatan beberapa biji. Itu melambangkan tanggal, bulan dan tahun. Kalau tahun ada di prasastinya 1912, cuma udah hilang tulisannya," bebernya.

Tak hanya diera kepemimpinan RAA Sasrabahu, Bupati ke-8 Majalengka Raden Mas Aria Adipati (R.M.A.A) Suriatanudibrata juga merenovasi tempat tersebut. 

Bahkan peresmian kolam tersebut juga dimuat di berbagai media, seperti Koran Batavia, Majalah Pandangan Umum Hindia Belanda, dan lainnya.

Kemudian tahun 1922 (direnovasi), pada zaman Bupati Majalengka ke-8 Raden Mas Aria Adipati Suriatanudibrata. 

Dalam pemberitaan berita Belanda juga disebutkan di situ peresmian kolam sang raja tahun 1927. Pada saat itu dihadiri juga para tamu dari luar Majalengka ada dari Indramayu, Kuningan, dan Belanda. 

"Saat peresmian juga ada penampilan kesenian tradisional. Menurut keterangan juga tamu-tamu yang datang tuh membawa (bibit) pohon untuk ditanamkan di sana. Sampai saat ini pohon tersebut masih ada, udah hampir 100 tahunan berarti. Nah menurut keterangan itu dibawa oleh tamu-tamu yang datang dari luar Majalengka sebagai cendramata," tambahnya.

Kolam sang raja awalnya tidak dibuka untuk umum. Hanya keturunan-keturunan raja Tumenggung Natakaria yang bisa menginjakkan kaki di tempat tersebut. 

Namun sejak kemerdekaan, kata Naro, kolam sang raja bisa dinikmati masyarakat umum. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: