Siap-siap! BMKG Memprakirakan Awal Musim Kemarau Tahun 2024 Dimulai Bulan Mei

Siap-siap! BMKG Memprakirakan Awal Musim Kemarau Tahun 2024 Dimulai Bulan Mei

Petugas berusaha memadamkan kebakaran lahan kosong akibat musim kemarau di sebelah Goa Sunyaragi Cirebon, Sabtu 5 Agustus 2023.-Ist-

JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Musim hujan di Indonesia akan  segera berakhir, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mulai menganalisa awal mula musim kemarau.

BMKG memprakirakan bahwa awal musim kemarau tahun 2024 ini akan dimulai pada bulai Mei sampai dengan Agustus.

Dalam pemaparannya, BMKG membagi 699 Zona Musim (ZOM) di Indonesia.

BACA JUGA:Direksi Pertamina Patra Niaga Pastikan Distribusi dan Stok BBM Serta LPG Aman di Wilayah Propinsi Banten

BACA JUGA:Flu Singapura Perlu Diwaspadai, Ingat Vaksinasi Sebelum Mudik

BACA JUGA:Alfamart Ajak Puluhan Ribu Member Buka Puasa Bersama di 34 Kota

Pengertian ZOM sendiri merupakan daerah dengan perbedaan rata rata pola hujan yang signifikan selama periode musim kemarau dan periode musim penghujan.

Dari keseluruhan 699 ZOM di Indonesia, sebesar 445 ZOM (63,66 persen) diprediksikan akan memasuki awal musim kemarau pada bulan Mei.

Prediksi tersebut menunjukkan bahwa 284 ZOM (40,63 persen) mengalami kemunduran awal musim kemarau dari periode normalnya, 174 ZOM (5,00 persen) maju dari periode normal, dan 104 ZOM (14,88 persen) tetap pada periode normalnya.

BACA JUGA:Putus Harapan Membela Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen Menghubungi Sosok Ini

BACA JUGA:PT KAI Daop 3 Cirebon Cek Kesiapan Rel Kereta Api Jelang Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

BACA JUGA:Inilah 7 Prioritas Pembangunan Kabupaten Cirebon pada Tahun 2025

Kemudian, secara umum puncak musim kemarau Indonesia diprediksikan akan jatuh pada bulan Juli dan Agustus 2024.

Dari 537 ZOM (77,27 persen), sebagian besar mengalami puncak musim kemarau pada periode normalnya.  

Sementara itu, musim kemarau 2024 diprediksikan akan berlangsung selama 3 hingga 15 dasarian atau sekitar satu hingga lima bulan, di sebagian besar wilayah Indonesia.

Durasi ini diprakirakan akan lebih pendek dari normalnya pada 409 ZOM (58,51 persen).

BACA JUGA:Kisah Naturalisasi Ragnar Oratmangoen, Putus Asa Proses Sempat Tidak Jelas

BACA JUGA:Diskominfo Jabar Siapkan Upaya Antisipasi untuk Kelancaran dan Keamanan Mudik Lebaran 2024

BMKG menghimbau kepada Kementerian atau Lembaga, Pemerintah Daerah, institusi terkait serta seluruh masyarakat untuk selalu siap dan antisipasi dengan potensi dampak yang terjadi selama musim kemarau.

Terlebih pada wilayah yang mengalami musim kemarau di bawah normal atau dengan kondisi yang lebih kering.

Pasalnya, wilayah tersebut diprediksikan mengalami peningkatan risiko bencana kekeringan, kekurangan sumber air, serta kebakaran hutan.

BACA JUGA:Berkah Ramadan, Bumdesma Mitra Saluyu Salurkan Bantuan untuk Anak Yatim Piatu

Disamping itu, tindakan antisipasi juga diperlukan di wilayah dengan prediksi musim kemarau di atas normal atau yang wilayahnya lebih basah dari normal, terutama untuk tanaman pertanian dan juga hortikultura yang sensitif akan curah hujan tinggi. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase