Perbaikan Jalan di Kuningan, Rp8 Miliar untuk Jalur Penghubung Subang – Ciwaru

Perbaikan Jalan di Kuningan, Rp8 Miliar untuk Jalur Penghubung Subang – Ciwaru

Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi menjanjikan segera melakukan perbaikan jalan penghubung Kecamatan Subang dan Kecamatan Ciwaru. Foto:-Agus Sugiarto-Radarkuningan.com

Dian menerangkan, di segmen jalur Subang hingga ke Jalatrang tepatnya ada di Blok Dusun Cijambu di mana kondisi jalan rusak yang  sudah berlangsung sekitar 4 tahun, bahkan ada genangan yang besar. 

"Untuk perbaikan jalan tersebut, akan dikerjakan dari anggaran DAK dengan merekonstruksi jalan sepanjang 4 kilometer. Nah, untuk sisanya sepanjang 12 km ke arah Ciwaru, bakal diperbaiki lewat skema pemeliharaan jalan," jelas Sekda Dian didampingi aparat desa setempat.

BACA JUGA:Rekayasa Lalu Lintas dari GT Kalikangkung sampai Cikampek Diperpanjang

BACA JUGA:Apes! Lawan Qatar, Indonesia Kebobolan 2 Gol dan 2 Kartu Merah

Sekda menuturkan, untuk tahap awal dilakukan proses lelang dulu yang akan berlangsung sekitar 2 minggu ke depan. 

Diperkirakan pada bulan Mei mendatang sudah mulai proses mobilisasi bahan dan juga peralatan. Dian juga menjamin rekonstruksi jalan ini akan mulus dan berkualitas.

"Terima kasih kepada masyarakat atas laporan kondisi jalan. Mudah-mudahan dengan keterbatasan anggaran yang ada, Pemda Kuningan terus berupaya berikhtiar ke berbagai instansi provinsi dan pusat untuk  membangun Kuningan yang lebih baik," sebut Sekda murah senyum tersebut.

Kabid Bina Marga DPUTR Teddy Sukmajayadi menambahkan, rekonstruksi ruas jalan Subang-Ciwaru akan dilakukan mulai level struktur, pondasi, perbaikan ulang dan dibersihkan semua. 

Supaya nanti bisa dihotmik dua lapis langsung, dengan panjang jalan 4 km dengan anggaran mencapai Rp8 miliar.

"Sekarang sedang proses dengan Bagian Barang Jasa Setda Kabupaten Kuningan untuk lelang dulu. Mudah-mudahan di bulan depan udah mulai pelaksanaan," papar pria bertubuh subur tersebut. 

Kabid Tedy juga meminta masyarakat setempat untuk bekerjasama dalam pelaksanaan perbaikan jalan. Sebab, nantinya diperlukan lahan milik warga untuk saluran di titik-titik yang rawan. 

"Untuk itu masyarakat yang tanahnya berada di titik rawan untuk menghibahkan sekitar 1 meter untuk dibuatkan pondasi saluran air. Jadi biar air dari sawah itu nggak tumpah ke jalan," ujar Teddy.

Dalam kesempatan itu, Tedy menegaskan bagi pengguna jalan kendaraan pengangkut hasil kayu untuk bisa mengurangi beban angkut. 

"Jangan terlalu overload, nanti akan dibuatkan aturan untuk tonasenya kerja sama dengan pihak terkait," sebut Teddy. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: