Anak di Cirebon Depresi Gegara HP Dijual, Pengobatan Pertama Dibawa ke Orang Pintar

Anak di Cirebon Depresi Gegara HP Dijual, Pengobatan Pertama Dibawa ke Orang Pintar

Kadikdas Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Ade Cahyaningrum menemui anak yang alami depresi gegera HP dijual oleh orang tuanya.-Dedi Haryadi-radarcirebon.com

BACA JUGA:Persib Masuk Top 20 Klub ASEAN, Posisi Teratas Diperkuat Pemain Timnas Indonesia

Anaknya yang semula memiliki sikap baik, menjadi emosional dengan sering merusak barang-barang yang ada di rumah.

"Nggak mungkin dia emosi kepada saya, jadi dia luapin dengan merusak barang-barang dengan cara ditendang," jelasnya.

Namun perubahan sikap yang ditunjukan oleh anaknya itu, Siti menduga karena gangguan mahluk halus.

Oleh sebab itu, dirinya berinisiatif membawa buah hatinya ke orang pintar untuk diobati.

BACA JUGA:Ponpes Al Zaytun Masih Eksis, Ingin Bangun Pulau Buatan di Tengah Danau, Ada Fasilitas Mobil Listrik

"Pengobatan pertama dengan cara rukiyah sebanyak dua kali," sebut wanita yang dipanggil Nita ini.

Pengobatan yang dijalani tidak menunjukan perubahan. Bahkan, anaknya lama-lama ngomongnya tidak nyambung sambil pukul-pukul kepala.

"Mungkin sarafnya kena, baru saya bawa berobat ke medis," sebut Nita.

Dijelaskan Nita, A yang kini mengalami depresi, merupakan anak pertama dari 3 bersaudara.

Sementara itu, kejadian anak mengalami depresi mengundang perhatian Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas), Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Ade Cahyaningrum.

Ade Cahyaningrum mengatakan, permasalahan ini bermula dari internal keluarga yang berkaitan dengan faktor ekonomi.

"Menurut cerita dari Pak RT dan RW, anak ini mengumpulkan uang untuk beli HP. Jadi mungkin ada kesedihan mendalam yang tidak terungkapkan," kata Ade.

Ade mengungkapkan, berdasarkan informasi yang didapatkan, anak tersebut sebenarnya berperilaku baik, kecerdasannya juga baik. Bahkan, tidak pernah ada masalah sejak kelas 1 sampai Kelas 6.

Pihaknya juga meminta agar masyarakat tidak menyalahkan orang tua, karena menghadapi persoalan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: