Hasil Musyawarah Warga Desa Sindanghayu Beber: Harga Mati Kuwu Harus Mundur!

Hasil Musyawarah Warga Desa Sindanghayu Beber: Harga Mati Kuwu Harus Mundur!

Musyawarah akbar yang dilakukan warga Desa Sindanghayu, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon untuk menentukan sikap. Hasilnya mayoritas warga setuju kuwu atau kepala desa untuk mundur.-Asep Brd-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Imbas tindakan asusila yang dilakukan Kepala Desa atau Kuwu, Warga Desa Sindanghayu, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon menggelar musyawarah akbar, Jumat 24 Mei 2024.

Musyawarah yang digelar atas inisiasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sindanghayu, digelar di aula desa setempat sekitar pukul 20.00 WIB.

Musyawarah digelar untuk menentukan sikap warga atas tindakan kuwu yang sudah mencoreng nama desa.

Dari hasil musyawarah, mayoritas warga yang hadir sepakat agar kuwu mundur dari jabatannya.

BACA JUGA:Kecelakaan Ibu dan Anak di Beber, Korban Pulang Berobat dari Puskesmas

Menurut Ketua BPD Sindanghayu, Adi Budiman (41), pihaknya hanya memfasilitasi keinginan warga untuk menentukan sikap terhadap kepala desanya itu.

"Saya sebagai BPD, hanya ingin menampung apa yang menjadi keinginan warga," ucap Adi Budiman, kepada radarcirebon.com.

Ketua BPD yang akrab dipanggil Budi ini menambahkan, pihaknya siap menjalankan apa yang menjadi aspirasi warga.

Dalam musyarawah tersebut, Budi membuat polling yang berisi pilihan apakah setuju kuwu untuk dimundurkan atau tidak.

BACA JUGA:Linda Teman Vina Cirebon Berhasil Ditemukan, Kondisi Depresi, Belum Siap Bicara

Hasilnya, kertas polling berjumlah sekitar 480 lembar itu, mayoritas menyatakan setuju kuwu untuk mundur.

"Hasilnya, bisa dilihat sendiri, warga sepakat kuwu untuk mundur. Harga mati," katanya.

Kertas yang berisikan polling tersebut, menurut Budi akan dibawa ke Pemerintah Kabupaten sebagai bukti bahwa warga sudah tidak menginginkan sosok kuwu tersebut.

"Saya akan bawa hasil polling ini ke Kabupaten, jika mentok saya bawa ke tingkat lebih tinggi," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: