Harga Tanah Mahal Karena Ulah Mafia, Apindo Kabupaten Cirebon: Investor Lari ke Daerah Lain
Ketua Apindo Kabupaten Cirebon, Asep Sholeh Fakhrul Insan-Abdullah -RADARCIREBON.COM
Karena harganya tinggi, jadi membuat investor enggan untuk berinvestasi di Kabupaten Cirebon.
Dampaknya, para investor yang mau masuk ke Kabupaten Cirebon ini memilih lari ke daerah lain, contohnya memilih sebagai Brebes tempat investasinya atau ke Majalengka.
“Tentu ini sangat merugikan Kabupaten Cirebon yang harusnya kita pertumbuhan investasi tinggi, karena kebutuhan kedepannya kan juga mengurangi tenaga Kerja dan pertumbuhan ekonomi,” tandasnya.
BACA JUGA:Gadis di Bawah Umur Digilir 3 Pria Asal Kuningan, Sebelumnya Dicekoki Miras
BACA JUGA:Kota Cirebon Tuan Rumah West Java Swimming Series 2024
BACA JUGA:Timnas Irak Gelar Rapat Khusus, Antisipasi Teror 60 Ribu Suporter Garuda
Kondisi ini, kata Asep, Apindo merasa resah dengan keadaan seperti ini. Sehingga, tidak bisa mengajak para investor untuk datang ke Kabupaten Cirebon agar mau berinvestasi, baik itu perusahaan yang padat modal, perusahaan padat Karya.
Dua-duanya sulit karena merasa membeli tanah di Kabupaten Cirebon itu sudah terganggu dengan para mafia tanah.
“Kasihan juga para petani Dia hanya dibebankan DP Rp25 juta, contohnya diberi tingkat waktu tahunan tapi seperti digantung tidak ada kejelasan tiba-tiba ada pembeli yang mau langsung ke petani mafia tanah ini memotong."
BACA JUGA:KPU Kota Cirebon Siap Melaksanakan Putusan MK, Akan Merekrut KPPS Baru
"Dengan alasan itu sudah menjadi miliknya dengan ikatan DP lah (uang muka) atau PPJB,” bebernya.
Jadi kondisi ini sangat disayangkan pertumbuhan investasi akan terhambat di Kabupaten Cirebon ini perlu peran dari pemerintah Desa, Muspida sebagai penegak hukum juga bertindak tegas atas mafia mafia tanah di Kabupaten Cirebon.
Kondisi ini banyak terjadi di Cirebon Timur. di Cirebon Timur investor mengeluh susah untuk mendapatkan tanah. (abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase