Hama Tikus, Masih Musuh Nomor Satu Petani Padi di Indramayu
Poktan Bina Tani VII Desa Plosokerep Kecamatan Terisi bersama POPT dan PPL lakukan gropyokan tikus di lahan pertanian seluas 30 hektare, kemarin.-Anang Syahroni-Radar Indramayu
Mengingat, tikus adalah hama yang menjadi perhatian serius untuk dilakukan pengendalian agar tidak merusak tanaman padi milik petani.
"Untuk antisipasi hal tersebut kami bersama petani, dan PPL bersama lakukan aksi gerdal secara rutin,” ujarnya.
BACA JUGA:Bukan Skill, Cerezo Osaka Hanya Butuh Followers Justin Hubner?
BACA JUGA:Tipikor Panggil Perangkat Desa Linggarjati, Camat Cilimus Kumpulkan Unsur Lembaga
Lebih lanjut dikatakan Tarwin, selama proses gerdal menggunakan bahan belerang yang menyasar lubang-lubang yang berada di sepanjang saluran irigasi.
Menurut Tarwin, saluran irigasi diduga menjadi tempat bersarangnya tikus. Diharapkan, upaya tersebut mampu mengendalikan perkembangannya di sawah-sawah wilayah Kecamatan Terisi.
"Biasanya kita lakukan gerdal dengan cara gropyokan tikus ini dilakukan secara merata oleh petani bersama POPT, PPL, dan pemcam serta pemdes juga ikut," bebernya.
Menurut Tarwin, kerja sama yang dilakukan merupakan bentuk sinergitas agar ketersediaan pangan nasional tetap terjaga, karena Indramayu jadi andalan pemerintah sebagai lumbung pangan nasional.
BACA JUGA:Iptu Rudiana Ada Dimana? Kuasa Hukum Keluarga Vina Ajak Berikan Keterangan
Lebih lanjut, dikatakan Tarwin, setelah dilakukan pengendalian, ada beberapa hal yang menjadi catatan dan rekomendasi untuk semua pihak terutama petani padi.
Para petani, katanya, diminta untuk selalu melakukan pengamatan secara rutin, sanitasi lingkungan, pembersihan saluran irigasi yang dijadikan tempat tikus bersarang.
"Kita sarankan juga untuk pasang rubuha, setelah ini akan ada evaluasi selama tiga hari setelah pemasangan umpan yang basi mengganti kembali umpan yang dimakan tikus serta lakukan pengembosan di sarang-sarang tikus," ujarnya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: