Asal Usul Peringatan Darurat Garuda Biru, di Zaman Orde Baru Dulu Terjadi Hal Ini

Asal Usul Peringatan Darurat Garuda Biru, di Zaman Orde Baru Dulu Terjadi Hal Ini

Asal usul Peringatan Darurat Garuda Biru yang pernah muncul di zaman Orde Baru.-Istimewa - tangkapan layar-radarcirebon.com

Simbol tersebut kemudian dipakai sebagai perlawanan publik terhadap krisis konstitusi yang terjadi.

Terutama setelah Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024 dan 70/PUU-XXII/2024 yang tidak dijadikan acuan oleh DPR RI dalam RUU Pilkada 2024.

BACA JUGA:Pengurus DPC Gerkatin Kota Cirebon 2023-2028 Resmi Dilantik, Felicia Tendi: Perluas Kerja Sama

BACA JUGA:Fix! Pasangan Cakada Imron-Agus Kurniawan Budiman Deklarasi Siang Hari Ini

Kedua keputusan tersebut adalah berkaitan dengan syarat partai politik menjadi pengusung pasangan calon di pemilihan kepala daerah.

Kemudian terkait dengan syarat usia dari calon kepala daerah yakni 30 tahun saat penetapan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Khusus mengenai syarat usia ini, bila Keputusan MK tidak digunakan oleh DPR RI, akan memuluskan langkah putra Presiden RI, Ir Joko Widodo (Jokowi) yakni Kaesang Pangarep untuk ikut dalam kontestasi Pilkada Jateng.

Kaesang sendiri saat ini berusia 29 tahun dan akan genap 30 tahun pada 30 Desember 2024.

BACA JUGA:Mengandung Enzim Papain, Ternyata Buah Pepaya Bisa Atasi 5 Masalah Kesehatan Ini

BACA JUGA:Draf PKPU Syarat Pencalonan Kepala Daerah dan Wakilnya di Pilkada 2024 Diduga Bocor, Berikut Ulasannya..

Sehingga mengacu kepada keputusan MK, dia tidak memenuhi syarat mendaftar sebagai calon kepala daerah.

Atas pengabaian keputusan MK itu, lantas memicu kemarahan publik yang melahirkan demo besar-besaran di berbagai kota seperti Bandung, Jakarta, Jogjakarta, bahkan wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: