Inovasi Dosen IPB Cirebon, Sulap Daun Mangga Jadi Kerajinan Bernilai Ekonomis
INOVASI: Dosen IPB Cirebon Cecep Agus MHum melatih ibu-ibu mengolah limbah daun mangga menjadi kerajinan tangan yang bernilai ekonomis. -istimewa-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Selama ini, banyak yang menganggap daun mangga hanyalah sampah yang mengotori pekarangan rumah. Padahal di tangan yang tepat, daun mangga bisa menjadi kerajinan tangan yang punya nilai ekonomis.
Ya, daun mangga yang biasanya dinilai tak berguna dan berakhir di tempat pembuangan akhir sampah, bisa menjadi aneka ragam souvenir dan aksesoris cantik. Hal itu yang dilakukan oleh dosen IPB Cirebon, Cecep Agus MHum.
Dalam kegiatan pengabdian masyarakat di Kedung Krisik, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, ia dan tim mengenalkan dan melatih ibu-ibu di sana pengolahan limbah daun mangga menjadi kerajinan tangan yang bernilai ekonomis.
Selain untuk memberikan nilai tambah terhadap limbah daun mangga, Ia juga ingin mengajak warga di sana untuk memanfaatkan segala potensi yang ada di sekitar. “Kami ingin mengajak masyarakat untuk memanfaatkan barang yang sudah ada, menjadi barang-barang yang bernilai ekonomis," ungkapnya, Selasa (29/10).
BACA JUGA:Malam Ini Debat Pilkada Kota Cirebon, Polres Ciko Terjunkan Ratusan Personel
Adapun kerajinan tangan atau handycraft yang bisa dibuat dari daun mangga antara lain, tas, sandal, tempat tisu dan beragam aksesoris dan souvenir lainnya. Kerajinan tangan tersebut bisa dipasarkan di berbagai platform yang ada.
“Saat ini, minat masyarakat terhadap kerajinan tangan yang unik juga cukup bagus. Mudah-mudahan ini bisa jadi kesempatan kepada ibu-ibu di sana untuk menjadi sumber penghasilan tambahan," tuturnya kepada Radar Cirebon.
Cecep mengatakan bahwa daun mangga merupakan barang yang sangat mudah ditemukan di sana. Bahkan, hampir di setiap rumah mempunyai pohon mangga di depan rumahnya. Hanya saja, warga masih kurang bisa memberdayakannya. “Biasanya mereka kumpulkan, lalu dibakar begitu saja. Padahal, ketika dibakar, itu akan menimbulkan polusi udara yang berbahaya untuk kesehatan," imbuhnya.
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen IPB Cirebon berlangsung selama 1 bulan. Ini menjadi bagian dari kegiatan Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) sebagai bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Tentunya kita ingin membangun kesadaran masyarakat supaya daun mangga yang biasanya hanya dianggap sebagai sampah rumah tangga biasa, tapi bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat," pungkasnya. (awr/opl)
BACA JUGA:Inovasi dalam Bimbingan dan Konseling: Membangun Masa Depan yang Lebih Baik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: