Pahami Makna Banyak Tertawa Berarti Akan Menangis, Psikologi Islam Ibnu Qayyim

Pahami Makna Banyak Tertawa Berarti Akan Menangis, Psikologi Islam Ibnu Qayyim

Banyak tertawa berarti akan menangis, maknanya berdasarkan psikologi Islam Ibnu Qoyyim. Ilustrasi;-Pexels.com-

BACA JUGA:Tenggelam di Sungai Kalijaga Cirebon, Bocah 10 Tahun Lompat dari Ketinggian 5 Meter

Psikologi Islam Ibnu Qoyyim

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah (1292–1350 M), seorang ulama besar dan murid dari Ibnu Taimiyyah, adalah tokoh yang dikenal karena pandangan filosofisnya yang mendalam tentang kehidupan, jiwa, dan hubungan manusia dengan Allah. 

Pemikirannya didasarkan pada Al-Qur'an, Hadis, dan logika, dengan tujuan membantu manusia memahami makna keberadaan dan mencapai kebahagiaan sejati.

Berikut adalah beberapa inti pandangan filosofis Ibnu Qayyim:

1. Tauhid sebagai Dasar Kehidupan

Ibnu Qayyim menekankan bahwa tauhid (keesaan Allah) adalah inti dari keberadaan manusia. Segala aktivitas, tujuan, dan cita-cita hidup harus berpusat pada penghambaan kepada Allah. Dalam karyanya, ia sering mengingatkan manusia agar tidak menjadikan dunia sebagai tujuan utama, melainkan hanya sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.

BACA JUGA:Jalsah Salanah Ahmadiyah Kuningan Dilarang, Ribuan Perempuan dan Anak-anak Terlantar di Stasiun dan Terminal

BACA JUGA:Tasawuf Menurut Imam Junaid Al-Baghdadi: Jalan Spiritual Menuju Kedekatan dengan Allah

2. Keseimbangan antara Akal dan Hati

Menurut Ibnu Qayyim, manusia terdiri dari akal, hati, dan jiwa. Akal membantu manusia memahami kebenaran secara logis, sementara hati menjadi tempat iman dan hubungan spiritual. Ia mengajarkan bahwa keseimbangan antara akal dan hati penting untuk mencapai kebenaran sejati dan menghindari penyimpangan.

3. Kebahagiaan Sejati

Ibnu Qayyim percaya bahwa kebahagiaan sejati hanya dapat diperoleh melalui hubungan yang erat dengan Allah. Menurutnya, kesenangan duniawi bersifat sementara, sementara kedekatan dengan Allah memberi ketenangan hati yang abadi. Dalam bukunya, Madarij As-Salikin, ia membahas berbagai tingkatan dalam perjalanan spiritual menuju Allah.

4. Pentingnya Muhasabah dan Tazkiyah An-Nafs

Ibnu Qayyim sangat menekankan introspeksi (muhasabah) dan penyucian jiwa (tazkiyah an-nafs). Ia mengajarkan bahwa manusia harus selalu mengoreksi dirinya, memperbaiki niat, dan membersihkan hatinya dari penyakit seperti iri, sombong, atau cinta dunia berlebihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: