Satu-satunya di Majalengka: Produsen Kue Keranjang yang Sudah Bertahan Sejak 1980-an

Salah satu ciri khas yang dia pertahankan sampai sekarang adalah pembungkus dodolnya yang masih menggunakan daun pisang.

"Kami masih menggunakan bahan-bahan warisan, seperti tepung ketan, gula, dan daun pandan. Pembungkusnya menggunakan daun pisang karena menambah aroma wangi," ungkap Imelda.

BACA JUGA:Baru Diluncurkan, Program 'Lapor Kapolres Bae' Langsung Dibanjiri Laporan Warga

BACA JUGA:10 Raperda Akan Dibahas DPRD Kuningan, Termasuk RTRW dan Perubahan APBD 2025

Meski demikian, Imelda tidak menutup diri dari perkembangan zaman. Terutama dari segi pemasaran.

Saat ini rumah produksi yang dia kelola mulai merambah ke pasar digital. Penjualannya pun berkembang hingga ke luar negeri.

"Ada kemajuan sekarang, kami mengirimnya ke Hongkong dan Surabaya. Kalau tahun kemarin, paling jauh ke Bandung dan Jakarta saja," tuturnya.

Dodol China Tn Iim juga limited edition, sebab  hanya diproduksi pada saat menjelang Imlek.

"Iya, hanya setiap musim Imlek. Pada hari biasa kami tidak produksi," jelas Imelda.

Harga Dodol China Tn Lim

Nah, soal harga Imelda cukup ramah di kantong. Harga per kilogramnya hanya dibanderol Rp40-45 ribu. Mereka menyajikan dua varian dodol, yaitu gula merah dan putih.

Untuk perayaan Imlek tahun ini, pesanan yang datang tidak jauh beda dengan sebelumnya.

Imelda mengatakan, rumah produksinya bisa menghabiskan 120 kilogram bahan baku Dodol China dalam satu hari.

"Produksi tahun ini masih sama dengan tahun kemarin, bahan (dodol China) yang digunakan sehari sekitar 120 kilogram," katanya.

Imelda belum bisa memastikan omzet penjualannya tahun ini. Namun, ia memprediksi orderan dodol akan meningkat seperti perayaan Imlek setiap tahunnya.

Sumber: