50 Persen Biro Perjalanan Andalkan Kegiatan Study Tour, KDM: Kenapa Objeknya Anak Sekolah?

Pelaku usaha jasa pariwisata, mengandalkan kegiatan sekolah atau study tour untuk pangsa pasar terbesarnya.-Andre Mahardika-Radar Kuningan
RADARCIREBON.COM - Salah pelaku usaha yang membuka biro perjalanan, mengaku jika kegiatan study tour sekolah merupakan penyumbang terbesar untuk pemasukannya.
Kegiatan sekolah dalam melakukan study tour yang terbilang rutin, menjadi pangsa pasar untuk menjalan biro perjalanannya.
Hal tersebut diakui langsung pemilik Lion Trans Bus Pariwisata, Roni Sahroni yang berlokasi di kawasan Kuningan kepada radarcirebon.com, Rabu, 5 Maret 2025.
Menurut Roni, 50 persen pangsa pasar mereka tergantung dari orderan rutin rombongan sekolah-sekolah.
BACA JUGA:Kurang dari 24 Jam, Aparat Kepolisian Berhasil Tangkap Pelaku Pembacokan di Gebang, Ternyata...
BACA JUGA:Begini Respon KDM Soal Pengunduran Diri Yuddy Renaldi dari Jabatan Dirut bank bjb
Namun sejak adanya larangan study tour dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, Roni mengaku mengalami pembatalan pesanan yang cukup besar.
Sebanyak 18 bus yang sudah dipesan untuk kegiatan salah satu sekolah, mendadak harus dibatalkan karena adanya larangan tersebut.
"Ya betul, kita ada belasan order yang cancel mendadak, berat hati, menjadi kerugian tersendiri lah," ungkap Roni Sahroni.
"Untuk rombongan ya kita ada di sekolahan, kebanyakan itu memang satu sekolahan booking ke satu perusahaan ke kita semua, itu 18 unit di tanggal 3, 4 dan 5, itu cancel," sambungnya.
BACA JUGA:Bentani Cirebon Tawarkan Berbuka dengan Berbagai Hidangan Internasional
BACA JUGA:Momen Bulan Ramadan, Indosat Berdayakan Marbot di Cirebon
Akibat pembatalan tersebut, Roni kini mengaku kebingungan. Karena biaya operasional yang terus berjalan maupun gaji karyawan, harus tetap dipenuhinya.
Karena menurut Roni, dirinya belum mendapatk order pengganti yang dibatalkan secara mendadak tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: