Polemik Larangan Study Tour oleh KDM, Ladang Cuan Panitia dan Beban Orang Tua Murid

Polemik Larangan Study Tour oleh KDM, Ladang Cuan Panitia dan Beban Orang Tua Murid

Pemerhati Pariwisata, Tri berkomentar dengan polemik Larangan Study Tour keluar Jawa Barat.-ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Setelah larangan study tour oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi atau biasa dikenal dengan sebutan KDM menggema dan mengundang reaksi beragam.

Mulai dari muncul keluhan keluhan dari penyedia biro perjalanan wisata yang mendapat pembatan pekerjaan, hingga mengenai keterlibatan guru dalam pengelolaan dana study tour di sekolah.

Melihat fenomena tersebut, pemerhati pariwisata, Tri mengungkapkan bahwa banyak pelaku biro perjalanan wisata yang mengeluh dengan sejumlah sekolah yang mengelola perjalanan paket wisata secara mandiri.

BACA JUGA:Kurang dari 24 Jam, Aparat Kepolisian Berhasil Tangkap Pelaku Pembacokan di Gebang, Ternyata...

BACA JUGA:Bebas dari Intervensi Politik, KDM Berikan 4 Kriteria Calon Dirut Bank bjb yang Baru

Bahkan terkadang, jikalaunjasa mereka dipilih, panitia sekolah menjual harga paket lebih tinggi kepada siswa.

"Tapi bener loh, segala sesuatu itu harus dilihat positifnya dulu. Kenapa KDM bikin aturan seperti itu, pasti ada sebab dan akibat," ungkapnya kepada radarcirebon.com, Rabu 5 Maret 2025.

Dia mengatakan, bisa saja KDM membuat aturan itu dengan berkaca terhadap orang tua murid yang terbebani.

"Sebabnya diawali oleh pihak jajaran sekolah yang keterlaluan menaikkan biaya paket wisata, sehingga orang tua merasa terbebani," katanya.

BACA JUGA:Begini Respon KDM Soal Pengunduran Diri Yuddy Renaldi dari Jabatan Dirut bank bjb

BACA JUGA:Bentani Cirebon Tawarkan Berbuka dengan Berbagai Hidangan Internasional

Oleh karenanya, KDM membuat peraturan tersebut guna melakukan penertiban dan menekan oknum sekolah yang selama ini menikmati cuan dari program study tour.

"Akibatnya, KDM membuat peraturan itu untuk menertibkan atau menekan oknum-oknum di sekolah yang selama ini menikmati cuan dengan memberangkatkan siswanya study tour," ucap Tri lebih dalam.

Dirinya mengibaratkan, jikalau pihak oknum sekolah tidak menaikka biaya paket dengan selisih tidak terlalu jauh, polemik seperti ini mungkin masih bisa terkendali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase