Lewati Jalur Pantura Cirebon, Pemudik Lebih Suka Jalan Malam dan Berkelompok

RADARCIREBON.COM - Pemudik yang melintas di Jalur Pantura Cirebon ternyata lebih suka untuk jalan di malam hari hingga menjelang sahur.

Hal tersebut untuk menghindari kondisi cuaca panas di sepanjang perjalanan dan lalu lintas yang lebih sepi.

Anggota Polresta Cirebon yang berjaga di Pos Pelayanan (Posyan) Weru, Iptu Widi Harjana, arus mudik di wilayah Kabupaten Cirebon paling banyak terjadi pada waktu dini hari.

Pemudik memulai perjalanan dari Jakarta pada malam hari, kemudian melintas di jalur Pantura Kabupaten Cirebon pada dini hari.

BACA JUGA:Momen Tantri Kotak Ziarah ke Makam Sunan Gunung Jati, Ternyata Masih Keturunan

"Tadi yang paling ramai dari pukul 03.00 sampai pukul 06.00, didominasi kendaraan roda dua. Mereka memulai perjalanan malam, dan sampai di Cirebon saat sahur, menjelang pagi," papar Iptu Widi kepada Radar Cirebon.

Kendati demikian, pemudik tidak ramai secara kontinu. Mereka cenderung bergerombol dan saling melindungi untuk menghindari kejahatan jalanan. 

"Pemudik ini kadang ada yang bergerombol, dan kadang tidak," ujarnya.

Hasil penghitungan menunjukkan bahwa jumlah pemudik yang melintas belum terlalu banyak. Setiap menit, ada sekitar 10 hingga 15 kendaraan luar daerah yang melintas di Pantura Kabupaten Cirebon.

BACA JUGA:Penarik Becak di Jalur Pantura Cirebon Dapat Insentif dari Gubernur Jabar, Libur sampai H+7 Lebaran

Arus lalu lintas pun terpantau masih lancar dengan kecepatan 60 km per jam hingga 70 km per jam.

Salah satu pemudik, Purwanto (46), melakukan perjalanan mudik dari Tambun, Kabupaten Bekasi, menuju Purworejo. 

Ia sudah biasa mudik ke kampung halamannya setiap musim Lebaran.

"Sendirian saja, pak, naik motor. Saya berangkat dari Tambun pukul 05.00, perjalanan lancar, dan sampai Cirebon pukul 09.00. Prediksi saya, sampai rumah sekitar asar," katanya.

Sumber: