Kabar Baik! Kasus HIV-AIDS di Kota Cirebon Mengalami Tren Penurunan

Sekertaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Cirebon, Sri Maryati ditemui radarcirebon.com, Senin 21 April 2025.-DEDI HARYADI-RADARCIREBON.COM
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Angka kasus HIV-AIDS di Kota Cirebon mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Hal tersebut diungkapkan Sekertaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Cirebon, Sri Maryati ditemui radarcirebon.com, Senin 21 April 2025.
"Sebelumnya jumlahnya bisa mencapai 200 hingga 300 kasus per tahun, pada tahun 2024 tercatat hanya sekitar 137 kasus.”
BACA JUGA:Peringatan Hari Jadi ke-543, Sebagian Wilayah Timur Kabupaten Cirebon Diterjang Banjir
BACA JUGA:Jembatan Cipakem-Cipedes Banjir Dukungan, Giliran Polisi Kirim Logistik
BACA JUGA:Miris, Gedung Damkar Kota Cirebon Tidak Layak Dijadikan Kantor
“Alhamdulillah, dalam dua tahun terakhir angka kasus mulai menurun. Tahun 2024 tercatat sekitar 137 kasus, turun dari sebelumnya yang mencapai hingga 300 kasus per tahun.”
“Sementara tahun 2025, bulan Maret baru 37 kasus. Mudah-mudahan tidak menemukan kasus yang baru hingga tahun 2030,” ungkapnya.
Sri mengatakan, KPA Kota Cirebon terus melakukan upaya pencegahan serta penanganan terhadap mereka yang telah terdeteksi positif HIV, terutama dalam memastikan kepatuhan mereka mengonsumsi obat antiretroviral (ARV).
BACA JUGA:Target Dedi Mulyadi Jadikan Kabupaten Cirebon Seperti Yogyakarta
BACA JUGA:Dedi Mulyadi Beri Catatan Penting untuk Bupati Imron, Hari Jadi Kabupaten Cirebon ke-543
“Hal ini penting agar mereka tidak menularkan virus kepada orang lain. Dalam hal pelacakan atau tracking, kami melakukan intervensi ke berbagai kelompok populasi, termasuk remaja dan populasi kunci lainnya, untuk meningkatkan cakupan pemeriksaan HIV/AIDS," katanya.
Sri Maryati menjelaskan, hasil pemeriksaan yang dilakukan KPA Kota Cirebon selama ini rata-rata yang ditemukan HIV-AIDS dari kalangan dewasa, bahkan remaja pun juga ada.
"Yang paling sering ditemukan berasal dari hubungan seks sesama jenis atau gay, waria, dan pekerja seks komersial (PSK) cukup banyak.”
BACA JUGA:Sejarah Jadi Inspirasi Pembangunan Kabupaten Cirebon
BACA JUGA:Sekda Jabar Dampingi Kunjungan Kerja Mensos RI di RSAU dr. M. Salamun Bandung
BACA JUGA:Jembatan Bailey Bogor – Karawang Ditarget Selesai Sebelum Lebaran
“Secara rata-rata, kasus dari populasi kunci seperti waria, gay, dan pekerja seks (PSK) sekitar 20 persen. Sedangkan 80 persen berasal dari populasi umum atau hubungan heteroseksual," jelasnya.
Menurut Sri, mitra-mitra KPA Kota Cirebon telah dilatih untuk melakukan penjangkauan secara virtual, tidak hanya secara konvensional.
BACA JUGA:Danramil dan Babinsa Bersama Tim Sterad Melaksanakan Kegiatan TNI AD Manunggal Air di Cirebon
"Pendekatan ini dinilai efektif dalam menjangkau individu-individu yang terindikasi melakukan prostitusi online.”
“Jadi, pendekatannya tidak hanya dilakukan secara langsung, tetapi juga melalui virtual. Ini memudahkan kami menjangkau kelompok-kelompok berisiko," pungkasnya. (rdh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase