Petani Tolak Penutupan PG Karangsuwung
KARANGSEMBUNG- Para petani tebu yang tergabung dalam DPC APTRI (Asosiasi Petani Tebi Rakyat Indonesia) Karangsuwung menolak dengan adanya rencana penutupan PG Karangsuwung. Petani menganggap bahwa produksi gula nasional kurang, apalagi dengan menutup PG Karangsuwung. Aspirasi tersebut diungkapkan saat acara selamatan giling tahun 2014. Ketua DPC APTRI Karangsuwung, H Dudi mengatakan, pihaknya beserta petani tebu PG Karangsuwung menolak adanya isu penutupan PG. “Kami sangat menolak dengan adanya penutupan PG Karangsuwung. Logikanya begini, untuk produksi gula nasional saja kita sangat kurang dan belum bisa mencukupi kebutuhan gula dalam negeri. Bagaimana kalau PG Karangsuwung ditutup? Tentu akan mengurangi produksi gula,” ujar Dudi, Selasa (27/5). Dudi menginginkan agar Manajemen PG Karangsuwung jangan merangkap jabatan dengan PG lain. Sebab, sekarang ini GM PG Karangsuwung juga menjabat GM di PG Sindanglaut. Imbasnya, kemungkinan pejabat yang bersangkutan terbelah konsentrasinya. Dudi juga meminta pemerintah membantu kredit petani, sebab selama ini petani kesulitan mendapat pinjaman modal dari bank. “Dulu banyak bank yang siap untuk melakukan kredit bagi kami para petani. Tapi sekarang kami merasa kesulitan, karena satu persatu bank telah menutup kredit bagi para petani. Kalau sekarang bank pada nutup kredit, semua petani akan meminjam modal dari mana? Kami harap pemerintah segera menangani permasalahan ini,” katanya. Bupati Cirebon, Drs H Sunjaya Purwadisastra MSi mengaku, pihaknya akan berusaha mempertahankan PG Karangsuwung. “Insya Allah kita akan pertahankan agar PG Karangsuwung. Saya selaku kepala daerah akan men-support supaya perusahaan ini akan memperoleh laba,” tuturnya. (den) FOTO: DENY HAMDANI/RADAR CIREBON HELATAN TRADISI. Salah satu barisan konvoi selamatan giling tebu yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Petani menolak rencana penutupan PG Karangsuwung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: