Warga Lereng Gunung Tagih Janji

Warga Lereng Gunung Tagih Janji

**Soal Penolakan Rencana Penambangan Geothermal KUNINGAN – Aksi unjuk rasa penolakan rencana pertambangan geothermal oleh Chevron di lereng Gunung Ciremai, tampaknya tidak berdampak besar. Ini dibuktikan dengan tidak adanya tindak lanjut dari pemda dalam menyikapi tuntutan warga yang menggelar aksi. Padahal aksi tersebut dilancarkan berulang kali baik ke gedung dewan maupun ke pendopo. Hal ini dikeluhkan Kades Sukamukti, Kecamatan Jalaksana, Nana Mulyana, kemarin (30/5). Dia mengaku tidak mengerti kenapa tuntutan warga tidak digubris oleh pemda. Padahal dijanjikan sendiri oleh Sekda Drs H Yosep Setiawan MSi yang menghadapi pengunjukrasa waktu itu, bahwa akan dilaksanakan musyawarah masyarakat wilayah gunung. “Waktu aksi dulu kita dijanjikan bahwa pascaaksi kami akan diajak musyawarah. Tapi sampai sekarang sama sekali tidak ada tindaklanjutnya,” ketus Nana. Ditanya apakah akan ada aksi susulan, ia tidak bisa memastikan. Bersama dengan masyarakat lereng gunung lain dirinya akan memusyawarahkan hal itu. Menurutnya, tergantung situasi dan kondisi yang berkembang. “Kita lihat situasi dulu. Sampai detik ini sih belum ada rencana demo lagi. Tapi tidak tahu kalau nanti sudah ada pertemuan dengan rekan-rekan lainnya,” kata Nana. Hingga Radar mengkonfirmasikan, Nana selaku perwakilan masyarakat Sukamukti yang terancam mega proyek geothermal tetap konsisten menolak operasi tersebut. Sebab dampak negatif yang hendak dirasakan masyarakat nanti cukup luas. “Kita tetap akan menolak (Chevron menduduki wilayah lereng Gunung Ciremai, red),” tegas dia. Seperti yang diberitakan Radar sebelumnya, Wabup H Acep Purnama MH sempat mengomentari soal rencana pertambangan geothermal. Namun dalam kesempatan itu, pihaknya tidak melontarkan sikap menerima atau menolak Chevron datang ke Kuningan. “Kita lihat dulu hasil analisisnya, jika ternyata banyak positifnya kenapa tidak. Yang jelas kami sudah meminta Pemprov Jabar dan Kementerian ESDM RI untuk segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara menyeluruh,” ungkapnya tempo hari. Hanya saja, Acep mengaku, tidak mengetahui penolakan DPRD terhadap rencana geothermal. Terutama soal analisis dari penolakan tersebut. Sementara, Wakil Ketua DPRD, Drs Toto Suharto SFarm Apt justru merasa heran atas pernyataan Acep. “Masa ah (Acep tidak tahu, red). Waktu itu kan Sekda hadir dalam menerima aksi demo menolak Chevron. Untuk analisisnya kan sudah dikaji oleh Komisi C dengan pimpinan Nuzul Rachdy,” sergah politisi asal PAN itu. (ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: