Saatnya Bersaing ke SMA Negeri
Nilai Rata-rata UN SMP di Kabupaten Cirebon Lebih Tinggi dari Kota KEJAKSAN- Siswa-siswi Kota Cirebon yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA harus bersiap diri. Dengan kebijakan penghapusan kuota penerimaan peserta didik baru (PPDB) 90 persen warga kota dan 10 persen warga luar, maka siswa luar Kota Cirebon bisa dengan mudah masuk ke SMA-SMA negeri di Kota Cirebon. Berdasarkan data yang dihimpun Radar, nilai rata-rata ujian nasional (UN) di Kabupaten Cirebon lebih tinggi daripada Kota Cirebon. Sebut saja nilai rata-rata SMPN 1 Sumber yang mencapai 29, 62. Rata-rata itu berbeda tipis dengan nilai rata-rata SMPN 5 Cirebon yang hanya 29,56. Hal ini membuktikan bahwa nilai UN di Kabupaten Cirebon lebih besar dari Kota Cirebon. Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Cirebon Drs Tata Kurniasasmita MM mengatakan kemungkinan siswa kabupaten melanjutkan pendidikan ke Kota Cirebon memang ada. Hanya saja, Tata tetap yakin kalau siswa Kota Cirebon bisa bersaing. \"Ya kami tetap yakin kalau siswa di sini bisa bersaing dengan siswa luar kota,\" tegasnya, kemarin. Penghapusan kuota tersebut, kata Tata, bukan tanpa pertimbangan. Hal itu dilakukan karena melanggar hak warga negara untuk mengenyam pendidikan. Pertimbangan lainnya juga, kata Tata, dalam pelaksanaan PPDB tahun kemarin masih banyak sekolah yang kekurangan siswa. \"Saya kira persaingan nanti akan normal saja. Yang penting warga kota tertampung semua di Kota Cirebon,\" lanjutnya. Dijelaskan, selama ini disdik juga telah melakukan analisa terhadap siswa Kabupaten Cirebon. Kebanyakan siswa yang memiliki nilai unggul, kata dia, adalah siswa dari Cirebon timur atau wilayah barat yang jaraknya cukup jauh ke Kota Cirebon. Artinya, sambungnya, bila memang dipaksakan ke Kota Cirebon, akan mengeluarkan biaya transport yang cukup tinggi. \"Dan biasanya yang mau masuk ke Kota Cirebon itu adalah warga dari kalangan yang secara ekonomi bagus. Kan tidak seluruh warga kabupaten sekolah di Kota Cirebon juga,\" lanjutnya. Sebelumnya, Tata juga mengatakan ada tiga jalur masuk yang bisa dimanfaatkan siswa kota, yakni akademik, jalur prestasi dan jalur gakin (warga miskin). \"Dan jalur gakin serta jalur prestasi ini diperuntukan hanya bagi warga kota,\" tukasnya. Untuk warga luar kota, sambungnya, hanya bisa mendaftar melalui jalur akademik. Bagi warga kota yang menempuh jalur akademik, harus bersaing dengan siswa dari luar Kota Cirebon. Itu karena jalur akademik akan diseleksi melalui nilai siswa yang tertinggi. \"Sistemnya tetap sama, untuk masuk SD diutamakan bagi siswa yang berusia lebih tua, masuk SMP menyertakan surat keterangan hasil ujian sekolah (SKHUS) dan SMA menyertakan surat keterangan hasil ujian nasional (SKHUN),\" terangnya. Sedangkan untuk jalur prestasi, pada pelaksanaan PPDB tahun ini akan dibuka juga bagi siswa yang mendapat juara I, II dan III, baik kejuaran tingkat kota, provinsi maupun nasional. Untuk jalur gakin, harus menyertakan Kartu Cirebon Menuju Sehat (KCMS), kartu Jamkesmas, atau Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Mengenai pelaksanaan PPDB, Tata mengatakan, disdik telah membuat petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis). Dikatakan, pendaftaran PPDB akan dimulai sejak tanggal 1-10 Juli 2014 yang bisa diakses melalui http://kotacirebon.siap-ppdb.com/. \"Pendaftaran dibuka pada pukul 08.00 WIB dan akan berakhir pada tanggal 10 Juli pukul 12.00 WIB,\" lanjutnya. Pengumuman sendiri akan dilaksanakan secara online pada tanggal 11 pukul 13.00 WIB. Dan pendaftaran ulang di sekolah hanya dilakukan selama satu hari pada tanggal 12 Juli. \"Juklak-juknis memang sudah jadi, tapi belum ditandatangani pak kadis (kepala disdik). Namun yang jelas jadwal dan pelaksanaan sudah pasti tanggal segitu,\" tukasnya. Sementara Ketua Komisi C DPRD Kota Cirebon, HM Ayatullah Roni mengecam keras bila ada warga Kota Cirebon yang sampai tidak tertampung di Kota Cirebon. \"Karena seharusnya warga kota tetap menjadi prioritas. Jangan sampai malah warga kota tidak bisa menikmati pendidikan di daerahnya sendiri,\" tukasnya. (kmg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: