Karaokenya Tersandung Perda Miras

Karaokenya Tersandung Perda Miras

\"rossa-3656IZIN bisnis karaoke milik penyanyi Rossa, Diva Family Karaoke di kawasan Cinere terancam dicabut. Pasalnya, usaha karaoke itu kedapatan memperjualbelikan minuman keras golongan A. Terkait hal itu, Rossa mengaku sudah mendengar kasus itu. ”Ya, saya sudah dengar masalah itu. Tapi baru tadi pagi (kemarin,red),” akunya ditemui di Kuningan City, Jakarta Selatan, kemarin (31/10). Rossa mengaku sempat dibuat kaget dengan adanya peristiwa itu. Pelantun tembang Tegar tersebut tidak pernah menyangka akan tersandung Perda terkait miras. Apalagi, dalam menjalankan roda usahanya Standar Operational Prosedur (SOP) selalu diutamanakan. ”Saya rasa setiap perusahaan ada aturan, dan harus mengikuti aturan,” tegasnya. Dia sangat menyayangkan ada partner bisnisnya yang menyalahi aturan. Sebab menurutnya, selama lima tahun bisnis itu berjalan tidak pernah tersandung kasus apapun. Setiap pengusaha yang bergabung selalu ditekankan untuk tidak sekedar mengikuti aturan manajemen saja. Melainkan juga harus tunduk pada Perda yang berlaku di lingkungan masing-masing. ”Makanya karena banyak, setahu saya seharusnya semua mengikuti peraturan daerah,” terangnya. Hanya saja, perempuan kelahiran Sumedang, Jawa Barat tersebut tidak mau berspekulasi akan kelanjutan usaha yang dibuka di Cinere tersebut. Dia mengaku akan mencari tahu dan bertemu langsung dengan partner bisnisnya itu. ”Saya tidak mau cepat mengambil kesimpulan. Akan dibicarakan, nanti baru ketahuan tindak lanjutnya seperti apa,” ujarnya bijak. Dia akan mendengar argumen dari masing-masing pihak. Supaya tidak salah mengambil keputusan. Yang pasti, secepatnya mantan istri Yoyo Padi itu akan mengumpulkan para direksi yang ada di kawasan Cinere, Depok. ”Karena saya di holding (perusahaan utama), saya akan rapat dengan jajaran di holding dulu,” katanya diplomatis. Rossa pun berharap kejadian tersebut tidak terjadi di caba­ngnya yang lain. Selain bisa berpengaruh terhadap aktivitas usaha, juga secara tidak langsung bisa mencoreng citra dan nama baiknya. ”Makanya kita akan terus hati-hati. Karena ini banyak yang terlibat. Di satu sisi saya memang tidak bisa mengawasi secara 24 jam,” tegasnya. Namun diakuinya, kasus itu menjadi pembelajaran ke depan, agar pihaknya bisa lebih teliti dalam hal pengawasan frenchise yang sudah ada. ”Kalau memang salah saya akan perbaiki. Karena ini akan jadi pembelajaran. Kesalahan ini membuat kita akan lebih baik dan berhati-hati lagi,” pungkas­nya. (ash)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: